SURATDOKTER.com - Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Blood menemukan golongan darah baru, yaitu golongan darah Er.
Golongan darah Er pada dasarnya merupakan sebuah sistem penggolongan darah, seperti ABO dan Rhesus.
Golongan darah tersebut pun menjadi sistem penggolongan darah ke-44.
Baca Juga: Kenapa Golongan Darah Setiap Orang Berbeda-Beda? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Penemuan golongan darah Er yang dinantikan oleh ilmuwan
Antigen Er sebenarnya sudah ditemukan pada tahun 1982. Sebuah penelitian berjudul Missense Nutations in PIEZO1 merupakan riset pertama meneliti adanya mutasi antigen yang tidak biasa.
Setelah itu, dibentuk kolaborasi internasional untuk memecahkan misteri tersebut oleh para ilmuwan dari University of Bristol dan NHS Blood & Transplant (NHSBT).
Dilansir dari laman perguruan tinggi tersebut, para ilmuwan menggunakan kombinasi pengurutan DNA mutakhir dan teknik penyuntikan antigen untuk menetapkan Er sebagai golongan darah.
Baca Juga: Beda Golongan Darah Ibu dengan Bayi Picu Bayi Lahir Kuning, Berikut Penjelasannya!
Dalam sistem golongan darah Er, terdapat lima antigen pada permukaan sel darah merah.
Berdasarkan IFL Science, antigen tersebut ditemukan berdasarkan variasi genetik pada protein Piezo1.
Peneliti Bristol's School of Biochemistry dan NHSBT's International Blood Group Reference Laboratory (IBGRL) menemukan golongan darah Er dari dua orang wanita hamil.
Hal itu berawal dari kematian janin yang dikandung dan disusul oleh komplikasi di dalam darah yang kemudian dikirim ke peneliti Bristol. Darah tersebut kemudian dikirim ke peneliti Bristol.
Baca Juga: Fakta Golongan Darah O dari Sisi Medis, Karakteristik hingga Penyakit yang Rentan Menyerang!!
Karakteristik golongan darah Er
Pada peneliti yang menemukan golongan darah Er melihat adanya tiga antigen yang tidak memiliki kecocokan dengan semua sistem golongan darah yang ada. Hal itu terkait dengan protein Piezo1.