Mengapa Area Bikini Rentan Terkena Folikulitis? Ini Penjelasan Medisnya

5. Teknik Hair Removal yang Tidak Tepat

Penghilangan rambut menjadi salah satu penyebab terbesar folikulitis di area bikini. Teknik shaving atau waxing yang kurang tepat dapat merusak folikel, menutup pori, dan menciptakan jalur bagi bakteri.

Beberapa kesalahan yang sering terjadi:

• Mencukur melawan arah tumbuh rambut
• Menggunakan pisau cukur tumpul
• Waxing yang ditarik berulang kali pada titik yang sama
• Menggunakan lilin terlalu panas
• Tidak membersihkan area sebelum dan sesudah perawatan

Semua faktor ini membuat folikel rambut meradang dan lebih mudah terinfeksi.

6. Keringat dan Olahraga Berperan Besar

Keringat mengandung garam dan minyak yang dapat mengiritasi kulit sensitif. Setelah berolahraga, gesekan antara kulit dan pakaian semakin intens. Kombinasi ini memperburuk iritasi yang sudah ada.

Jika pori-pori tertutup keringat dan bakteri, folikulitis jauh lebih mudah muncul. Itulah mengapa banyak orang mengalami benjolan merah kecil di bikini line setelah gym atau aktivitas fisik intens.

7. Kulit Tipis Lebih Sulit Pulih dari Iritasi

Karena struktur kulit di area bikini lebih tipis, proses penyembuhannya cenderung lebih lambat. Kulit yang sering mengalami iritasi akibat gesekan, panas, atau hair removal memerlukan waktu lebih lama untuk pulih sepenuhnya.

Jika iritasi terjadi berulang dalam waktu singkat, kulit tidak sempat pulih dan folikulitis muncul lebih cepat.

Baca Juga: Kulit Jadi Kemerahan Setelah Waxing: Normal atau Pertanda Bahaya?

Area bikini lebih rentan terhadap folikulitis karena kombinasi struktur kulit yang sensitif, bentuk rambut yang melengkung, gesekan dari pakaian ketat, kelembapan yang tinggi, dan teknik hair removal yang tidak tepat. Kulit yang sering terkena iritasi akan lebih mudah meradang dan terinfeksi.

Dengan memahami penyebab-penyebab ini, kamu dapat melakukan langkah pencegahan seperti memilih teknik hair removal yang lembut, memakai pakaian lebih longgar, menjaga kebersihan, dan melakukan perawatan kulit secara rutin.

Jika folikulitis makin sering muncul atau tampak seperti infeksi serius, pemeriksaan dokter menjadi langkah paling aman.***