SURATDOKTER.com - Folikulitis adalah kondisi ketika folikel rambut mengalami peradangan, biasanya ditandai dengan benjolan merah kecil yang bisa terasa gatal, nyeri, atau berisi nanah ringan.
Meskipun dapat muncul di area tubuh mana pun yang memiliki rambut, folikulitis jauh lebih sering terjadi di area bikini.
Banyak orang bingung mengapa daerah ini begitu rentan, padahal mereka sudah menjaga kebersihan.
Untuk memahami alasannya, kita perlu melihat karakter kulit di area tersebut dan faktor kegiatan sehari-hari yang memengaruhi folikel rambut.
Baca Juga: Perawatan Harian untuk Kulit yang Mudah Mengalami Ingrown Hair
1. Struktur Kulit Area Bikini Lebih Sensitif dan Lembut
Kulit di sekitar bikini line memiliki struktur yang lebih tipis dan sensitif dibandingkan kulit pada kaki atau lengan. Lapisan epidermis yang lebih tipis membuatnya mudah mengalami iritasi. Ketika terjadi gesekan, panas, atau tarikan (misalnya saat waxing atau shaving), folikel rambut lebih cepat meradang.
Selain itu, jumlah kelenjar minyak di area ini tidak sebanyak bagian tubuh lain. Hal ini membuat kulit lebih mudah kering dan kehilangan lapisan pelindung, sehingga folikel rambut lebih rentan mengalami peradangan.
2. Bentuk Rambut Alami di Area Bikini Lebih Mudah Melengkung
Rambut di area bikini biasanya lebih tebal, kasar, dan cenderung melengkung. Tekstur rambut seperti ini membuatnya lebih mudah tumbuh kembali ke dalam kulit setelah dicukur atau di-waxing.
Pada rambut yang melengkung, ujung rambut dapat menusuk kembali kulit dan menyebabkan peradangan. Ketika peradangan ini terjadi, kondisi dapat berkembang menjadi folikulitis atau ingrown hair yang lebih parah.
3. Gesekan dari Pakaian yang Ketat
Pakaian ketat seperti celana dalam ketat, legging, atau jeans yang terlalu pas dapat memberikan tekanan berulang ke area bikini. Gesekan ini membuat folikel rambut mengalami stres, menyebabkan iritasi, dan memicu kondisi serupa jerawat kecil.
Lebih buruk lagi, gesekan dapat mendorong bakteri lebih dekat ke folikel rambut, dan membuat kulit lebih rentan terhadap infeksi bakteri seperti Staphylococcus aureus.
4. Lingkungan Area Bikini Lebih Hangat dan Lembap
Area bikini merupakan salah satu area tubuh yang sering tertutup dan lembap, terutama setelah berolahraga, berkeringat, atau aktivitas sehari-hari. Kombinasi kelembapan dan panas menjadi lingkungan ideal bagi bakteri untuk berkembang.
Ketika bakteri lebih aktif di permukaan kulit, mereka lebih mudah masuk ke folikel rambut yang sudah iritasi. Inilah sebabnya folikulitis di area bikini sering terjadi setelah olahraga, memakai pakaian ketat, atau setelah waxing.
Baca Juga: 7 Jenis Kerontokan Rambut yang Perlu Kamu Kenali Agar Tidak Salah Penanganan
Artikel Terkait
Apakah Waxing Bisa Bikin Kulit Menghitam? Penjelasan Medis + Cara Mencegahnya
Kulit Jadi Kemerahan Setelah Waxing: Normal atau Pertanda Bahaya?
Benarkah Harus Menghindari Waxing Saat Menstruasi? Ini Penjelasan Medis yang Perlu Diketahui
Cara Flossing yang Benar dan Risiko yang Perlu Kamu Tahu: Panduan Lengkap untuk Gigi Lebih Sehat
Perawatan Harian untuk Kulit yang Mudah Mengalami Ingrown Hair