SURATDOKTER.com - Setiap tindakan operasi, sekecil apa pun, selalu dilakukan di lingkungan yang steril. Bukan tanpa alasan, karena ruang operasi adalah tempat di mana kulit pasien dibuka dan jaringan tubuh terekspos. Dalam kondisi seperti ini, bakteri yang biasanya tidak berbahaya di luar tubuh bisa berubah menjadi ancaman serius.
Di sinilah prinsip sterilitas menjadi mutlak. Semua benda yang bersentuhan dengan luka operasi—termasuk tangan dokter, alat bedah, dan udara ruangan—harus bebas dari mikroorganisme. Salah satu cara paling dasar namun vital untuk menjaga prinsip itu adalah penggunaan sarung tangan steril oleh seluruh tim medis.
Baca Juga: Prabowo Bangga RS PON Mampu Tangani Operasi Tumor Otak dengan Teknologi Modern
Mengapa Sarung Tangan Steril Begitu Penting
Sarung tangan bukan sekadar pelengkap seragam dokter. Fungsinya jauh lebih besar: sebagai penghalang antara kulit manusia dan jaringan pasien.
Kulit, meskipun terlihat bersih, sebenarnya dipenuhi jutaan bakteri yang bisa berpindah dengan mudah. Tanpa perlindungan sarung tangan, risiko infeksi luka operasi meningkat drastis.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sarung tangan medis dirancang untuk mencegah dua arah penularan:
- Melindungi pasien dari kuman yang mungkin ada di tangan tenaga medis.
- Melindungi tenaga medis dari paparan darah, cairan tubuh, atau penyakit menular dari pasien.
Jenis sarung tangan yang digunakan dalam operasi berbeda dengan sarung tangan medis biasa. Sarung tangan operasi harus steril, memiliki ukuran pas di tangan, dan dibuat dari bahan lateks atau nitril berkualitas tinggi agar tidak mudah robek selama prosedur berlangsung.
Prosedur Sterilisasi yang Ketat di Ruang Operasi
Ruang operasi merupakan zona steril dengan pengawasan ketat. Sebelum operasi dimulai, semua anggota tim bedah harus menjalani serangkaian tahapan:
- Mencuci tangan dengan teknik scrub antiseptik selama 5–10 menit, dimulai dari ujung jari hingga siku.
- Mengeringkan tangan menggunakan kain steril, lalu mengenakan sarung tangan steril tanpa menyentuh bagian luar dengan tangan telanjang.
- Mengenakan pakaian bedah steril, masker, dan penutup kepala agar tidak ada partikel rambut atau percikan air liur yang bisa mencemari area operasi.
- Mensterilkan alat bedah dengan autoklaf (uap panas bertekanan tinggi) untuk membunuh semua mikroorganisme.
Bahkan udara di ruang operasi disaring melalui sistem HEPA filter untuk mengurangi jumlah partikel debu dan bakteri di udara. Semua ini dilakukan agar tubuh pasien tidak terpapar kuman yang bisa menyebabkan infeksi pascaoperasi.
Baca Juga: 2 Orang Nakes Dipecat Usai Video Live Saat Bertugas di Ruang Operasi Viral Di Media Sosial
Apa yang Bisa Terjadi Jika Aturan Steril Dilanggar
Mengabaikan prinsip sterilitas, sekecil apa pun, bisa berakibat fatal. Infeksi pascaoperasi (surgical site infection) merupakan salah satu komplikasi paling umum yang terjadi bila prosedur kebersihan tidak dipatuhi.
Kondisi ini dapat menimbulkan:
- Luka operasi yang bernanah atau sulit sembuh.
- Demam tinggi dan peradangan di area jahitan.
- Penyebaran bakteri ke organ dalam, bahkan bisa memicu sepsis, yaitu infeksi berat yang mengancam nyawa.
Penelitian yang dipublikasikan oleh World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa penerapan teknik aseptik yang baik—termasuk penggunaan sarung tangan steril—dapat menurunkan risiko infeksi operasi hingga 70%.
Selain itu, bagi tenaga medis, tidak memakai sarung tangan saat operasi juga berisiko tinggi. Paparan darah atau cairan tubuh bisa menularkan penyakit seperti hepatitis B, hepatitis C, atau HIV jika kulit dokter memiliki luka kecil yang tidak terlihat.
Perbedaan antara Sarung Tangan Steril dan Non-Steril
Banyak orang mengira semua sarung tangan medis sama, padahal ada perbedaan penting.
Artikel Terkait
Gegara Nyemplung Kolam, Suami Inul Masuk IGD: Luka Parah hingga Operasi
Fakta Perjuangan Kanker Mpok Alpa: Operasi di Malaysia Tertunda karena Kondisi Kesehatan
Mengapa Mulut Bisa Mencong Usai Operasi Gigi? Apakah Itu Stroke?
Prabowo Bangga RS PON Mampu Tangani Operasi Tumor Otak dengan Teknologi Modern
Heboh di India! Dokter Gadungan Lakukan Operasi Caesar Tanpa Masker dan Sterilitas