SURATDOKTER.com - Dalam dunia kesehatan, obesitas sering disebut sebagai pemicu berbagai penyakit serius seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung.
Namun sebuah studi besar di Denmark justru memberikan perspektif baru yang mengejutkan: menjadi terlalu kurus ternyata bisa lebih berisiko terhadap kematian dibandingkan memiliki kelebihan berat badan.
Penelitian ini melibatkan ratusan ribu peserta dan dilakukan selama beberapa dekade untuk menilai hubungan antara indeks massa tubuh (BMI) dan tingkat mortalitas.
Hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan BMI terlalu rendah (di bawah 18,5) memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki kelebihan berat badan ringan (BMI 25–29,9).
Baca Juga: Kurus tapi Perut Buncit, Apakah Itu Tanda Cacingan?
Mengapa Tubuh Terlalu Kurus Bisa Berisiko Mematikan
Kondisi tubuh yang terlalu kurus sering kali diabaikan karena dianggap sebagai tanda sehat atau ideal secara estetika. Namun secara medis, kekurangan lemak tubuh justru dapat mengganggu fungsi vital organ dan sistem imun.
Berikut beberapa alasan ilmiah mengapa berat badan terlalu rendah bisa berbahaya:
1. Kehilangan cadangan energi.
Lemak berfungsi sebagai sumber energi cadangan yang penting bagi tubuh. Saat tubuh kekurangan lemak, seseorang menjadi lebih mudah lelah, tidak tahan terhadap perubahan suhu, dan sulit pulih dari sakit.
2. Sistem imun melemah.
Tubuh yang kekurangan nutrisi makro dan mikro rentan mengalami penurunan fungsi kekebalan, sehingga lebih mudah terkena infeksi atau penyakit menular.
3. Risiko gangguan organ.
Kondisi terlalu kurus dapat memengaruhi fungsi organ penting seperti jantung, hati, dan ginjal. Jantung, misalnya, dapat kehilangan massa otot dan menyebabkan gangguan irama jantung.
4. Gangguan hormonal dan reproduksi.
Pada wanita, berat badan yang terlalu rendah sering menyebabkan menstruasi tidak teratur atau berhenti sama sekali (amenore). Hal ini berkaitan dengan menurunnya produksi hormon estrogen.
5. Kerapuhan tulang dan anemia.
Kekurangan gizi jangka panjang dapat menyebabkan tulang rapuh (osteoporosis) dan kekurangan zat besi yang berujung pada anemia kronis.
Sebaliknya, Kelebihan Berat Badan Tidak Selalu Buruk
Hasil studi ini juga memperlihatkan bahwa kelebihan berat badan ringan belum tentu identik dengan risiko kesehatan yang tinggi.
Dalam konteks tertentu, memiliki sedikit lemak tambahan justru bisa menjadi “pelindung alami” bagi tubuh terhadap penyakit berat, terutama saat seseorang menderita infeksi atau mengalami masa pemulihan panjang.
Artikel Terkait
Mengungkap Fakta Skinny Fat: Tantangan Kesehatan Dibalik Tubuh Kurus dengan Lemak Tersembunyi
Awas, Bahaya Konsumsi Obat Diet, Tidak Ada Cara Kurus yang Instan!
Viral! Diet Cacing Pita: Cara Gila Turunkan Berat Badan yang Bikin Mual, Tapi Bikin Kurus?
Skinny Fat: Saat Tubuh Terlihat Kurus Tapi Ternyata Berlemak
Kurus tapi Perut Buncit, Apakah Itu Tanda Cacingan?