SuratDokter.com- Di zaman yang serba digital ini, kita hidup di tengah banjir informasi. Notifikasi tak berhenti berdatangan, media sosial menampilkan kesuksesan orang lain, dan tekanan untuk “selalu produktif” semakin tinggi.
Tak heran, banyak orang akhirnya terjebak dalam satu hal yang tampak sepele tapi berbahaya: overthinking.
Ketika Otak Tak Bisa Beristirahat
Overthinking sering dianggap hal kecil — hanya sekadar “kebanyakan mikir”. Padahal, ketika pikiran bekerja tanpa henti, tubuh juga ikut lelah. Kita mulai mempertanyakan semua hal:
Apakah aku cukup baik? Apakah keputusan ini benar? Bagaimana jika gagal?
Akhirnya, waktu yang seharusnya digunakan untuk bertindak malah habis untuk berpikir berulang-ulang. Ironisnya, semakin lama kita berpikir, semakin jauh dari tindakan nyata.
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Overthinking di Masa Kehamilan?
Mengapa Overthinking Sering Terjadi di Generasi Sekarang?
Generasi muda saat ini hidup di bawah tekanan yang tidak dialami generasi sebelumnya. Segalanya bisa dibandingkan hanya dengan satu scroll.
Kesuksesan orang lain tampak instan, sementara kita sibuk menilai diri sendiri belum cukup berhasil.
Selain itu, budaya “harus selalu sibuk” membuat kita takut mengambil jeda. Saat diam sebentar, otak malah mulai memutar segala kemungkinan buruk.
Dari sinilah overthinking tumbuh subur — diam bukan lagi istirahat, tapi ladang kecemasan.
Dampak Overthinking pada Produktivitas
Overthinking bukan hanya masalah mental, tapi juga memengaruhi kinerja. Beberapa dampaknya antara lain:
-
Menunda pekerjaan karena terlalu lama menimbang-nimbang.
-
Kehilangan fokus akibat pikiran bercabang ke mana-mana.
-
Menurunnya kepercayaan diri, merasa tidak pernah cukup baik.
-
Burnout karena energi habis sebelum mulai bekerja.
Artikel Terkait
Sering Overthinking? Cek Tipe MBTI Apa Saja yang Suka Overthinking dan Bagaimana Mengatasinya
Kenali 3 Jenis Overthinking dan Cara Mengatasinya
Kenali Dampak Overthinking bagi Kesehatan Mental, Salah Satunya dapat Mengurangi Kepercayaan Diri
Overthinking: Ketika Pikiran Tak Mau Berhenti Bekerja
Ketika Pikiran Terlalu Berisik: Memahami dan Mengatasi Overthinking