SURATDOKTER.com - Dalam kehidupan modern yang serba cepat, banyak orang cenderung memaksakan tubuh untuk terus bekerja, bahkan melampaui kapasitasnya.
Padahal, tubuh manusia memiliki batas alami yang tidak bisa diabaikan. Bila dipaksa terus-menerus tanpa jeda, tubuh akan mengalami penurunan fungsi secara fisik maupun mental.
Oleh karena itu, penting untuk memahami sejauh mana tubuh bisa bekerja dan kapan waktu yang tepat untuk beristirahat.
Baca Juga: Cepat Capek, Jantung Aman? Kenali Bedanya Lelah Biasa dan Tanda Masalah Serius
Seberapa Lama Tubuh Bisa Bekerja Tanpa Istirahat?
Tubuh manusia sebenarnya dirancang untuk beraktivitas secara teratur dengan jeda istirahat yang memadai. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), batas konsentrasi dan energi manusia dalam 1 sesi kerja berkisar antara 60–90 menit. Setelah itu, tubuh memerlukan waktu jeda sekitar 10–15 menit untuk kembali ke kondisi optimal.
Jika aktivitas terus dilakukan tanpa istirahat, tubuh mulai mengaktifkan respons stres, yang ditandai dengan meningkatnya kadar hormon kortisol, naiknya tekanan darah, serta meningkatnya denyut jantung.
Dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius, termasuk kelelahan kronis, gangguan tidur, bahkan depresi.
Bekerja Tanpa Istirahat: Dampaknya Nyata
Salah satu contoh nyata dari dampak kerja berlebihan tanpa istirahat adalah fenomena burnout. World Health Organization (WHO) memilah burnout sebagai kondisi yang terjadi akibat adanya stres kerja kronis yang tidak ditangani dengan baik.
Gejalanya mencakup kelelahan fisik dan emosional, penurunan performa, serta rasa sinis terhadap pekerjaan.
Selain burnout, kerja tanpa istirahat yang cukup dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja. Studi dari Occupational Health & Safety Administration (OSHA) menunjukkan bahwa pekerja yang tidak mendapatkan istirahat cukup memiliki kemungkinan lebih tinggi melakukan kesalahan karena penurunan fungsi kognitif.
Baca Juga: Merasa Lelah dan Sulit Fokus? Mungkin Anda Mengalami Brain Fog!
Berapa Lama Istirahat yang Ideal?
Kebutuhan istirahat dapat bervariasi tergantung aktivitas, usia, dan kondisi kesehatan individu. Namun, secara umum:
- Istirahat singkat saat bekerja: Disarankan untuk melakukan istirahat 5–15 menit setiap 60–90 menit bekerja. Ini bisa berupa berjalan ringan, minum air putih, atau meregangkan tubuh.
- Istirahat harian (tidur): Menurut National Sleep Foundation, orang dewasa membutuhkan 7–9 jam tidur per malam. Kurang dari itu bisa berdampak buruk pada daya tahan tubuh, kemampuan berpikir, dan suasana hati.
- Istirahat mingguan: Jika bekerja penuh selama seminggu, tubuh perlu satu hingga dua hari untuk pulih. Itulah sebabnya konsep "libur akhir pekan" penting untuk keseimbangan fisik dan psikologis.
- Istirahat panjang (cuti): Setiap beberapa bulan kerja intens, perlu untuk mengambil cuti minimal beberapa hari untuk memulihkan keadaan mental dan fisik secara keseluruhan.
Tanda-Tanda Tubuh Butuh Istirahat
Tubuh biasanya memberi sinyal ketika sudah melewati batas. Beberapa tanda yang tidak boleh diabaikan antara lain:
- Sulit berkonsentrasi atau mudah lupa
- Merasa lesu sepanjang hari meski sudah tidur malam
- Sering mengalami sakit kepala atau nyeri otot
- Emosi tidak stabil, mudah marah atau cemas
- Produktivitas menurun drastis
Jika gejala ini muncul secara terus-menerus, itu adalah sinyal bahwa tubuh membutuhkan waktu istirahat lebih panjang dan berkualitas.
Artikel Terkait
Dijuluki Pangeran Tidur dari Arab Karena Koma Selama 20 Tahun, Kini Ia Meninggal
Sulit Tidur? Ini 6 Buah yang Bisa Bantu Tidur Lebih Nyenyak dan Bikin Tubuh Rileks
6 Olahraga Ringan Ini Terbukti Membantu Tidur Lebih Nyenyak dan Berkualitas
Tidur Berkualitas Bukan Sekadar Lama, Ini 7 Manfaat Tidur Nyenyak untuk Tubuh dan Pikiran
Sulit Tidur? Ini 7 Cara Mudah Agar Tidur Cukup dan Tubuh Lebih Bugar