• Senin, 22 Desember 2025

Fenomena “Digital Detox”: Benarkah Puasa Gadget Bisa Bikin Hidup Lebih Sehat dan Bahagia?

Photo Author
- Sabtu, 29 Maret 2025 | 21:00 WIB
Digital detox (Widhy Lutfiah Marha )
Digital detox (Widhy Lutfiah Marha )

 


SURATDOKTER.com- Apakah kamu sering merasa capek padahal nggak ngapa-ngapain? Kepala berat, mata perih, tidur nggak nyenyak, dan pikiran rasanya terus sibuk meski tubuh diam? mungkin ini bukan sekadar lelah biasa, tapi efek samping dari kebiasaan yang sudah jadi ‘normal’: kecanduan smartphone.

Kita hidup di era di mana layar smartphone seperti perpanjangan tangan. Bangun tidur, buka HP. Makan siang, scroll media sosial. Sebelum tidur, nonton video atau chat sampai lupa waktu. Kita tahu itu kebiasaan buruk, tapi sulit sekali lepas.

Lalu muncul tren baru yang digadang-gadang sebagai solusi: digital detox. Intinya, ‘puasa’ dari segala bentuk gadget untuk menyelamatkan diri dari stres dan kelelahan mental.

Tapi, benarkah digital detox bisa bikin kita lebih sehat secara fisik dan mental? Atau ini cuma tren sesaat yang akan berlalu begitu saja?

Baca Juga: Dopamine Farming: Kecanduan Media Digital, Begini Pengaruh Dopamin Terhadap Cara Kerja Otak

Kecanduan Smartphone: Masalah Zaman Now yang Jarang Diakui

Tanpa sadar, banyak dari kita sudah tergantung pada notifikasi dan update. Riset menunjukkan bahwa rata-rata orang mengecek HP sekitar 96 kali sehari, atau sekitar setiap 10 menit sekali.

Ini belum termasuk waktu yang dihabiskan untuk scrolling tanpa tujuan. Kecanduan ini bukan cuma soal waktu terbuang, tapi juga berdampak serius pada kesehatan mental dan fisik.

Mata tegang dan kering, karena terus menatap layar, bahkan dalam cahaya redup. Postur tubuh memburuk karena membungkuk lama. Tapi yang paling terasa adalah stres dan kelelahan mental.

Informasi terus masuk tanpa henti, dari berita negatif, notifikasi grup, sampai komentar random di media sosial. Otak kita tidak pernah benar-benar istirahat. Inilah yang membuat digital detox terasa seperti ‘pelarian’ yang menjanjikan.

Apa Itu Digital Detox dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Digital detox adalah praktik mengurangi atau menghentikan penggunaan perangkat digital, khususnya smartphone, untuk periode tertentu. Bisa beberapa jam sehari, bisa juga beberapa hari penuh. Tujuannya? Memberi otak dan tubuh waktu untuk ‘bernapas’, jauh dari gangguan digital.

Baca Juga: Pengaruh Aplikasi Kencan dalam Perselingkuhan di Era Digital

Ada banyak cara melakukannya. Mulai dari tidak menyentuh HP saat bangun tidur, puasa media sosial, hingga liburan tanpa gadget. Beberapa orang bahkan mencoba “detox ekstrem”, seperti meninggalkan HP di rumah selama seminggu. Kedengarannya gila? Mungkin. Tapi hasilnya ternyata tidak main-main.

Digital Detox dan Kesehatan: Apa Kata Ilmuwan?

Penelitian menunjukkan bahwa mengurangi penggunaan gadget berdampak langsung pada kesehatan. Salah satu studi dari University of Pennsylvania menemukan bahwa membatasi media sosial hanya 30 menit per hari bisa mengurangi tingkat kecemasan dan depresi secara signifikan.

Selain itu, digital detox terbukti membantu:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Afida Rafi

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X