• Senin, 22 Desember 2025

Tahukah Kamu, Sperma Ayah Bukan Hanya Membawa DNA Tapi Juga Trauma Masa Kecilnya

Photo Author
- Jumat, 14 Maret 2025 | 17:03 WIB
Sperma ternyata membawa trauma masa kecil
Sperma ternyata membawa trauma masa kecil

Perbedaan ini tetap terlihat meskipun faktor-faktor lain, seperti kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol, juga diperhitungkan.

Temuan ini sangat menarik karena menunjukkan bahwa stres masa kecil dapat meninggalkan jejak dalam bentuk perubahan epigenetik pada sperma, yang bisa bertahan bertahun-tahun setelah pengalaman traumatis itu terjadi.

Salah satu molekul RNA noncoding kecil, yang dikenal sebagai hsa-mir-34c-5p, ditemukan diekspresikan berbeda pada ayah yang mengalami stres tinggi masa kecilnya.

Molekul ini sebelumnya diketahui mempengaruhi perkembangan otak pada tikus, menambah keyakinan bahwa perubahan ini bisa mempengaruhi perkembangan otak manusia juga.

Selain itu, penelitian juga menemukan perubahan metilasi DNA di sekitar dua gen, yaitu CRTC1 dan GBX2. Kedua gen ini terkait dengan perkembangan otak pada fase awal, yang mengindikasikan bahwa trauma masa kecil dapat mempengaruhi perkembangan otak keturunan.

Namun, meskipun hasil ini menarik, penting untuk dicatat bahwa penelitian ini masih dalam tahap awal. Walaupun perubahan epigenetik telah diamati pada sperma, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa perubahan tersebut dapat diwariskan kepada anak-anak.

Peneliti masih bekerja keras untuk menjawab pertanyaan ini, dan meskipun ada bukti dalam model hewan seperti tikus dan cacing, penerapannya pada manusia belum dapat dipastikan.

Baca Juga: Chimerism: Wanita Ini Kaget Setelah Test DNA Membuktikan Bahwa 3 Anaknya Tidak Ada Hubungan Secara Biologi Dengannya!

Penting juga untuk diingat bahwa meskipun penemuan ini menunjukkan adanya hubungan antara trauma masa kecil dan perubahan epigenetik, efek perubahan ini terhadap kesehatan anak-anak yang dilahirkan masih belum jelas. Apakah perubahan ini berdampak positif, negatif, atau netral masih menjadi misteri yang perlu diselidiki lebih lanjut.

Para ahli seperti Richard Jenner, seorang profesor biologi molekuler di University College London, menyatakan bahwa meskipun penelitian ini menambah bukti bahwa pengalaman hidup dapat mempengaruhi epigenetika, masih diperlukan studi lebih lanjut dengan sampel yang lebih besar untuk memperkuat temuan ini.

Faktor-faktor lain, seperti pola makan dan usia pria, juga perlu dipertimbangkan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Meskipun begitu, penelitian ini memberi kita wawasan baru tentang bagaimana pengalaman hidup, terutama trauma masa kecil, dapat mempengaruhi kita lebih dari yang kita kira.

Ke depannya, kita mungkin dapat menggunakan pengetahuan ini untuk meningkatkan pemahaman tentang kesehatan dan perkembangan anak-anak yang orang tuanya memiliki pengalaman traumatis.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tia mardwi

Sumber: yahoo.com, Instagram

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X