Ini Alasan Orang Korea dan Jepang Tidak Pernah Bau Badan

Perbedaan genetik ini menjelaskan mengapa bau badan lebih jarang terjadi di kalangan masyarakat Asia Timur dibandingkan dengan masyarakat dari wilayah lain.

Pengaruh Budaya dan Kebiasaan terhadap Bau Badan

Selain faktor genetika, kebiasaan hidup dan budaya juga berkontribusi pada rendahnya bau badan di Korea Selatan dan Jepang. Masyarakat di kedua negara ini sangat memperhatikan kebersihan diri.

Baca Juga: Mana yang Lebih Baik untuk Hilangkan Bau Badan dan Ketiak, Deodorant atau Antiperspirant?

Mandi setiap hari, menggunakan produk perawatan tubuh seperti sabun antibakteri dan deodoran, serta mencuci pakaian dengan rutin menjadi kebiasaan yang umum. Kebiasaan ini semakin mengurangi kemungkinan terbentuknya bau badan, meskipun secara genetik mereka sudah memiliki keunggulan.

Selain itu, pola makan juga memainkan peran dalam produksi bau badan. Makanan yang dikonsumsi masyarakat Korea Selatan dan Jepang umumnya lebih sehat, dengan asupan tinggi sayur, ikan, dan makanan fermentasi.

Konsumsi makanan berbau tajam seperti bawang putih dan daging merah dalam jumlah besar dapat meningkatkan bau badan, tetapi pola makan tradisional di Korea Selatan dan Jepang cenderung menghindari hal ini.

Fenomena rendahnya bau badan di kalangan masyarakat Korea Selatan dan Jepang merupakan hasil dari kombinasi antara faktor genetik dan kebiasaan hidup. Gen ABCC11 memainkan peran utama dalam membatasi aktivitas kelenjar apokrin, sehingga mengurangi produksi keringat yang berpotensi menyebabkan bau badan.

Selain itu, kebiasaan menjaga kebersihan dan pola makan yang sehat semakin memperkuat keunggulan ini. Perpaduan antara genetika dan gaya hidup ini memberikan wawasan menarik tentang perbedaan biologis dan budaya yang membentuk kehidupan manusia.***