Sedikit demi sedikit, kebiasaan sehat mulai terbentuk, dan Matos pun rutin pergi ke gym untuk melatih otot-ototnya.
Kini, berat badan Matos berada di angka 170 kilogram, dan ia menargetkan untuk menurunkan berat badan hingga mencapai 108 kilogram.
Matos merasa hidupnya berubah sepenuhnya. Ia bisa berlari, bermain sepak bola, dan menghabiskan waktu dengan istri serta anak-anaknya tanpa merasa lelah.
Seputar Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji atau junk food telah menjadi bagian dari gaya hidup modern karena penyajiannya yang cepat, rasa yang enak, dan mudah didapatkan.
Baca Juga: Pekerja Kantoran Lebih Banyak Duduk? Lakukan Olahraga Ringan dan Sederhana Berikut Ini!
Namun, konsumsi makanan ini secara berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan, baik pada anak-anak, remaja, maupun dewasa.
Makanan cepat saji biasanya tinggi kalori, gula, garam, dan lemak jenuh, yang dapat meningkatkan risiko penyakit seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan gangguan lemak darah.
Selain itu, makanan cepat saji juga dapat berdampak negatif pada kesehatan gigi. Kandungan gula yang tinggi dalam makanan dan minuman cepat saji dapat menyebabkan karies gigi atau gigi berlubang, yang jika dibiarkan, dapat menimbulkan komplikasi lebih serius.
Matos adalah contoh nyata dari dampak buruk konsumsi makanan cepat saji yang tidak terkendali.
Berkat kesadaran dan usahanya untuk mengubah gaya hidup, ia berhasil menurunkan berat badan dan memperbaiki kesehatannya.
Baca Juga: Kebutuhan Vitamin Saat Puasa: Apa Saja yang Sebaiknya Dikonsumsi?
Tips Menurunkan Berat Badan ala Jose Matos
Berdasarkan pengalamannya, Matos membagikan beberapa tips bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan dan menjalani gaya hidup sehat:
1. Hindari Ketergantungan pada Obat Penurun Berat Badan
Menurut Matos, obat penurun berat badan bukanlah solusi jangka panjang. Setelah menggunakannya selama beberapa bulan, ia merasa tidak ada perubahan berarti, dan justru mengalami efek samping. Ia lebih memilih untuk bekerja keras dan meluangkan waktu untuk berolahraga serta menjaga pola makan.
2. Ciptakan Sistem Pendukung
Matos mengakui bahwa dukungan dari keluarga dan teman-temannya sangat penting dalam perjalanan kebugarannya. Mereka membantunya membangun kebiasaan sehat yang berkelanjutan dan mengingatkan bahwa perubahan ini adalah proses jangka panjang.
3. Batasi Porsi Makanan Cepat Saji
Jika ingin menikmati makanan favorit, Matos tetap mengontrol porsi makannya. Misalnya, jika ingin makan pizza, ia membatasi diri hanya dengan satu slice untuk menghindari makan berlebihan.
Artikel Terkait
Inilah Beda Fast Food dan Junk Food yang Sering Dianggap Sama
Bahaya Fast Food Dapat Menyebabkan Kista yang Mempengaruhi Kesuburan Wanita
Oatzempic , Diet Viral TikTok Klaim Dapat Menurunkan Berat Badan Secara Kilat, Apakah Aman?
Penikmat Mie Kini Waktunya Mencoba Shirataki: Lebih Kenyal, Lebih Sehat, Cocok Untuk Diet!
Ini Cara Diet Ala Aurel Hermansyah: Berhasil turunkan Berat Badan Hingga 15Kg