Serotonin, misalnya, merupakan neurotransmitter yang berperan dalam pengaturan mood, dan sekitar 70% dari serotonin tubuh kita diproduksi di usus.
Inilah mengapa sering kali dikatakan bahwa kesehatan mental kita sangat dipengaruhi oleh kesehatan pencernaan.
Selain itu, otak di perut juga memainkan peran penting dalam merespons stres. Ketika kita berada di bawah tekanan, usus melepaskan kortisol untuk membantu mengatur metabolisme dan tekanan darah.
Naluri atau gut feeling yang sering kita rasakan juga berasal dari otak perut ini, yang merespons secara intuitif terhadap situasi sebelum otak di kepala sempat memprosesnya.
Ketika ketiga otak ini bekerja sama, kita dapat membuat keputusan yang lebih holistik dan bijaksana.
Otak di kepala membantu kita berpikir rasional dan menganalisis situasi, otak di jantung memproses aspek emosional, sementara otak di perut memberikan respons naluriah.
Kombinasi dari ketiganya memberikan kita perspektif yang lebih lengkap tentang dunia dan membantu kita dalam pengambilan keputusan yang lebih baik.
Sebagai contoh, saat Anda menghadapi keputusan besar dalam hidup, seperti memilih karier atau pasangan hidup, akan lebih baik jika Anda tidak hanya mendengarkan logika dari otak kepala, tetapi juga memperhatikan sinyal emosional dari jantung dan naluri dari perut.
Ketiga otak ini saling melengkapi satu sama lain dan memberikan panduan yang lebih akurat dalam menghadapi situasi.
Jadi, di lain waktu Anda merasa bingung atau ragu dalam mengambil keputusan, cobalah untuk mendengarkan tubuh Anda. ***
Artikel Terkait
Merasa Insecure, Berikut Kebiasaan dan Cara Melatih Otak Tidak Lemot dan Susah Fokus
Mitos atau Fakta Kesehatan Otak Dipengaruhi Oleh Golongan Darah? Berikut Penjelasannya
Fakta atau Mitos, Mendengarkan Keluhan Terus Menerus Dapat Merusak Otak? Berikut Penjelasannya!
Bahaya untuk Otak Anak: Batasi Screentime yang Berlebihan
Bukan Hanya Ginkgo Biloba: 5 Buah Ini Juga Bantu untuk Jaga Daya Ingat dan Kemampuan Otak!