Mengapa Sistem Golongan Darah Pada Manusia Bisa Terbagi Menjadi Empat? Berikut Penjelasannya

SURATDOKTER.com - Sistem golongan darah sangat berkaitan erat dengan manusia karena tanpa sistem ini, kita tidak akan mengetahui atau bisa mengatasi penyakit dengan baik, bahkan bisa berujung pada kematian.

Sistem golongan darah menjadi sangat penting terutama dalam situasi darurat seperti transfusi darah dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kesehatan tubuh.

Tanpa sistem golongan darah kita tidak akan tau apa tipe darah yang kita miliki dan bahaya yang mengintai kita jika melakukan transfusi sembarangan.

Penjelasan dan Sejarah Tentang Golongan Darah

Sistem golongan darah adalah suatu klasifikasi yang digunakan untuk mengelompokkan darah berdasarkan keberadaan antigen atau antibodi pada permukaan sel darah merah.

Ada dua sistem penggolongan darah yang umum dikenal, yaitu golongan darah ABO dan Rh.

Dalam sistem golongan darah ABO, terdapat empat golongan darah yang umum dikenal, yaitu A, B, O, dan AB.

Sedangkan dalam sistem Rh, golongan darah ini menunjukkan adanya rhesus (Rh) pada sel darah merah, baik dengan keberadaan antigen D atau tidak.

Pada sekitar tahun 1900, seorang ilmuwan bernama Karl Landsteiner dari Universitas Wina menemukan alasan di balik keberhasilan atau kegagalan transfusi darah.

Ia melakukan penelitian pada sel darah merah stafnya dan mencampurnya dengan serum.

Dari hasil penelitiannya itu, Karl menemukan sistem penggolongan darah ABO, yang awalnya terdiri dari tiga tipe yaitu A, B, dan C (kemudian diubah menjadi O).

Landsteiner juga menyadari bahwa ketika seseorang mendapatkan transfusi dari pemilik golongan darah yang sama, tidak akan terjadi kerusakan pada sel darah merah.

Pada tahun 1907, donor darah pertama dilakukan oleh Reuben Ottenberg di Rumah Sakit Mount Sinai, New York, dengan keberhasilan.

Baca Juga: Mitos atau Fakta Beda Golongan Darah Anak dengan Ibu Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Kuning Bayi? Ini Penjelasannya

Alasan Golongan Darah Manusia Terbagi Menjadi Empat

Hal ini dilakukan untuk mencegah bentrok antara darah yang berbeda dalam tubuh kita dan untuk menghindari penggumpalan darah yang dapat mengakibatkan kematian akibat transfusi golongan darah yang tidak sesuai.