Benarkah Teori Golongan Darah Berpengaruh Terhadap Kepribadian dan Sifat Seseorang? Simak Penjelasannya

SURATDOKTER.com – Tipe kepribadian dan sifat seseorang tentu memiliki pengaruh dengan lingkungan sekitar yang menjadi tempatnya bertumbuh.

Namun, apakah bisa golongan darah berpengaruh terhadap kepribadian dan sifat seseorang?

Banyak teori  golongan darah yang menguji dan bemunculan mengenai keterkaitannya terhadap kepribadian seseorang.

Dalam artikel ini kita akan membahasnya, Simak penjelasan di bawah ini ya!

Teori Kepribadian Golongan Darah

Teori kepribadian golongan darah pertama kali dikembangkan yaitu pada tahun 1931 oleh seorang profesor bernama Tokeji Furukawa yang mana Tokeji menjadi pencetus pertama dari teori kepribadian golongan darah.

Tokeji menerbitkan sebuah teori penelitian berjudul "A Study of Temperament and Blood-Groups" tentang temperamen atau keadaan emosional seseorang dalam suatu lingkup kerja yang memiliki pengaruhnya terhadap golongan darah dan kemudian dikembangkannya.

Setelah itu, Tokeji mempresentasikan teori hasil penelitiannya tersebut dengan hasil gambaran awal berdasarkan sampel populasi kecil dalam suatu lingkup kerja suatu sekolah.

Hal tersebut menunjukkan bahwa hubungan golongan darah berbeda dengan kepribadian memiliki keterkaitan.

Kemudian bukti tersebut memunculkan kontra karena sampel pada populasi yang dilibatkan terlalu kecil dan ada kemungkinan dipengaruhi oleh faktor politik.

Baca Juga: Orang dengan Golongan Darah O Jarang Sakit? Ini Faktanya!

Namun, teori tersebut tetap dikembangkan dan pada akhirnya terdapat penelitian yang kedua pada tahun 1970 yang dilakukan oleh seorang peneliti sekaligus seorang jurnalis independen bernama Masahiko Nomi.

Dari penelitian yang dilakukan Masahiko tersebut tetap menunjukkan adanya hubungan antara golongan darah dan bentuk fisik manusia.

Teori kepribadian golongan darah ini memang cukup populer dan banyak dikembangkan oleh peneliti asal Jepang, yang menilai bahwa manusia ditentukan oleh protein tertentu yang membangun semua sel tubuh sehingga menentukan psikologi seseorang.

Kemudian pada tahun 2015 sebuah studi menyimpulkan temuan baru tentang hubungan golongan darah memiliki pengaruh terhadap keadaan genetika seseorang.