• Senin, 22 Desember 2025

Mengenal Sejarah Golongan Darah Kell, Penemuan yang Mengubah Pandangan terhadap Sistem Darah Manusia

Photo Author
- Minggu, 10 Maret 2024 | 13:05 WIB
Representasi visual sistem golongan darah Kell yang kompleks namun penting dalam transfusi darah dan pencegahan penyakit. (freepik/brgfx)
Representasi visual sistem golongan darah Kell yang kompleks namun penting dalam transfusi darah dan pencegahan penyakit. (freepik/brgfx)

Biasanya, HDN terjadi karena ketidakcocokan dalam sistem ABO dan Rh, yang merupakan penyebab umumnya.

Sejarah Golongan Darah Kell

Sejarah sistem darah Kell dimulai pada tahun 1946 ketika seorang ibu bernama Nyonya Kelleher, yang memiliki antibodi anti-Kell, menyebabkan penyakit hemolitik pada bayinya yang baru lahir.

Hingga saat ini, diketahui ada 25 antigen Kell yang berbeda dengan frekuensi yang bervariasi pada populasi yang berbeda.

Meskipun dapat menimbulkan risiko, golongan darah Kell, terutama antibodi K, sangat penting dalam transfusi dan pencegahan HDN.

Antigen dan Antibodi

Antigen dalam sistem Kell terletak pada glikoprotein membran eritrosit yang disebut N-glikosilasi.

Antigen Kell menunjukkan variasi yang signifikan di antara populasi manusia, dengan frekuensi antigen yang berbeda di antara kulit putih dan kulit hitam.

Adanya antibodi K dapat mempengaruhi keparahan kasus HDN pada bayi dibandingkan dengan antibodi anti-D.

Antibodi anti-K muncul lebih awal pada sel darah merah bayi daripada protein Rh, yang dapat menyebabkan anemia yang parah dan menekan produksi eritropoiesis.

Karena penyakit dari sistem ABO biasanya lebih ringan dan dapat dicegah sama halnya dengan Rh.

Sedangkan dalam kasus sistem Kell ini, antibodi Kell dalam tubuh ibu terhadap janin akan mentargetkan prekursor sel darah merah bayi atau RBC, yang berakibat pada tertekannya sel darah merah janin ketika dalam kandungan ibunya.

Baca Juga: Darah Emas, Golongan Darah Paling Langka yang Perlu Diketahui

Selain antibodi K, ada juga jenis antibodi lain seperti Kpa, b, dan c, yang jarang teridentifikasi melalui pemeriksaan darah rutin.

Terlepas dari orang Amerika dan Eropa, orang Asia juga memiliki golongan darah Kell, walaupun dengan frekuensi yang lebih rendah.

Sebagai golongan darah yang langka, sistem darah Kell juga dapat membantu penderita penyakit sel sabit.

Pasien dengan penyakit ini dianjurkan untuk menerima transfusi darah dari donor yang sejajar dalam sistem Kell dan Rh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Dewi Wijayanti

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X