SURATDOKTER.com - Setiap individu memiliki golongan darah yang berbeda-beda.
Golongan darah adalah cara untuk mengklasifikasikan darah berdasarkan keberadaan atau ketiadaan antigen tertentu pada sel darah merah.
Berbagai jenis golongan darah harus dibedakan dengan cermat untuk mencegah terjadinya reaksi penolakan saat transfusi darah.
Hal ini sangat penting agar tubuh tidak menolak darah yang ditransfusikan karena perbedaan karakter golongan darah.
Baca Juga: Terjadi Kesalahan Saat Transfusi Darah, Apa Saja Dampaknya?
Peranan Golongan Darah dalam Proses Transfusi Darah
Perbedaan golongan darah antara penerima dan donor dapat menimbulkan respon imunologi yang berpotensi fatal.
Pemilik golongan darah O sebelumnya bisa mendonorkan darah kepada orang dengan golongan darah A, B, AB, dan O.
Namun, sekarang disarankan untuk tidak melakukannya karena masih ada kemungkinan terjadinya reaksi transfusi darah, meskipun risikonya kecil.
Meskipun demikian, golongan darah O tetap dapat digunakan untuk transfusi darah dalam keadaan darurat atau ketika persediaan golongan darah yang sesuai tidak mencukupi.
Orang dengan golongan darah AB dapat menerima donor darah dari golongan darah A, B, AB, atau O, berbeda dengan pemilik golongan darah O yang dapat menjadi pendonor universal.
Hal tersebut disebabkan oleh ketiadaan antibodi A dan B pada pemilik golongan darah AB, sehingga tidak akan terjadi reaksi kekebalan tubuh saat menerima darah.
Sebaliknya, individu dengan Rh negatif dapat menyumbangkan darah kepada individu dengan status Rh negatif maupun Rh positif.
Namun, pendonor dengan Rh positif hanya dapat menyumbangkan darah kepada individu dengan status Rh positif.
Baca Juga: Mengetahui Prosedur dan Manfaat Tes Golongan Darah
Artikel Terkait
Benarkah Golongan Darah O Tidak Boleh Minum Kopi? Simak Penjelasannya!