Kontaminasi bakteri tersebut terjadi dipengaruhi beberapa faktor seperti makanan lembab, jenis permukaan lantai, dan durasi jatuhnya makanan.
Makanan lembab seperti semangka dan kue yang jatuh lebih mudah terkontaminasi dibandingkan jenis makanan kering.
Selain itu, jenis lantai tempat makanan itu jatuh juga memberi pengaruh. Misalnya, karpet dinilai memiliki kecepatan perpindahan yang sangat rendah dibandingkan lantai dari ubin, tanah, karet, kayu, dll.
Durasi jatuhnya makanan tentu memberi pengaruh besar, sebab dalam waktu kurang dari 1 detik saja perpindahan bakteri pada makanan sangat mungkin terjadi.
Apa yang Harus Dilakukan saat Makanan Jatuh ke Lantai?
Memakan makanan yang jatuh sangat mungkin menyebabkan masalah pencernaan.
Oleh karena itu sangat dianjurkan untuk membuang makanan yang terjatuh.
Bahaya Makan Makanan yang Jatuh
Menurut data statistik dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), makanan menjadi salah satu penyebab tertinggi penyakit hingga kematian di Amerika Serikat.
Bakteri atau virus yang umum terkontaminasi pada makanan yang jatuh antara lain:
- norovirus
- Salmonella
- Clostridium perfringens (C. perfringens)
- Campylobacter
- Staphylococcus aureus (staph)
Gejala penyakit yang umumnya muncul akibat memakan makanan yang jatuh antara lain sakit perut dan kram, diare, mual, muntah, demam, panas dingin, dan sakit kepala. ***
Artikel Terkait
Mitos atau Fakta, Orang Tua Bilingual Sebabkan Anak Speech Delay? Inilah Penyebab Anak Terlambat Bicara!
Mitos atau Fakta: Diare pada Ibu Hamil Trimester 3, Tanda Persalinan Sudah Dekat?
Mitos atau Fakta: Makanan Pedas Bisa Membuat Nyeri Haid Menjadi Lebih Parah. Cari Tahu Kebenarannya Sekarang!
Pemilhan Sikat Gigi Dapat Mempengaruhi Kesehatan Mulut dan Gigi, Mitos atau Fakta? Simak Penjelasannya
Genre Musik Bisa Pengaruhi Kondisi Emosional Seseorang, Mitos atau Fakta?