Keringat juga dapat memicu bau badan. Bakteri pada kulit akan berkembang dan menghasilkan bau badan dari keringat yang muncul.
Kondisi ketiak yang hangat dan lembab merupakan lingkungan yang sangat ideal bagi bakteri penyebab bau badan untuk tumbuh.
Keringat yang diproduksi dari kelenjar apokrin, yang banyak ditemukan pada ketiak, mengandung protein yang akan dipecah oleh bakteri. Hal ini akan menghasilkan bau badan.
Pemakaian deodorant atau antiperspirant akan mengurangi terjadinya perkembangan bakteri penyebab bau badan dengan fungsinya masing-masing, sehingga bau badan akan berkurang.
Baca Juga: Tanpa Deodoran, Konsumsi Jenis Bahan Alami Ini Untuk Atasi Bau Badan
Risiko Kesehatan pada Pemakaian Deodorant dan Antipersiprant
Deodorant dan antiperspirant mengandung beberapa bahan yang bisa memunculkan berbagai reaksi pada pemakainya.
Ada beberapa bahan pada deodorant dan antiperspirant yang bisa meningkatkan risiko membahayakan kesehatan, diantaranya yaitu:
- Aluminium
Aluminium merupakan bahan kimia umum yang dipakai di berbagai produk kecantikan dan farmasi. Pada antiperspirant, bahan garam aluminium digunakan untuk menghalangi produksi keringat pada kelenjar apokrin.
Penelitian yang diterbitkan oleh the National Center for Biotechnology Information menerangkan bahwa penggunaan rutin antiperspirant dapat membuat aluminium terakumulasi pada jaringan kulit, khususnya payudara.
Namun, hal ini tidak menjadi pemicu terjadinya kanker payudara.
Tapi, aluminium bisa menjadi ancaman bagi orang yang memiliki masalah pada ginjal, terutama fungsi ginjalnya hanya 30% atau kurang.
Terlalu banyak aluminium dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit tulang sampai demensia.
Biasanya kelebihan aluminium akan disaring oleh ginjal. Jadi, orang yang memiliki masalah pada ginjal tidak bisa menyaring kelebihan aluminium dalam tubuh.
Karena inilah the US Food and Drug Administration mewajibkan setiap produsen antiperspirant mencantumkan label peringatan untuk penggunaan antiperspirant, terutama bagi orang yang memiliki penyakit ginjal.
- Paraben
Paraben yang biasanya ada pada deodorant digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.
Artikel Terkait
Benarkah Penggunaan Antiperspiran Setiap Hari Menyebabkan Kanker Payudara?
Faktor Risiko Kanker Payudara dan Pencegahannya
Kanker Payudara: Penyebab, Gejala dan Cara Penangannya
Tidak Hanya Mengatasi Bau Badan, ini Manfaat Tawas untuk Ketiak
Tanpa Deodoran, Konsumsi Jenis Bahan Alami Ini Untuk Atasi Bau Badan