• Senin, 22 Desember 2025

Deodorant dan Antiperspirant, Apa Saja Perbedaan dan Risiko Pemakaiannya Bagi Kesehatan

Photo Author
- Sabtu, 27 Januari 2024 | 17:05 WIB
Ilustrasi perbedaan deodorant dan antiperspirant (freepik/freepik)
Ilustrasi perbedaan deodorant dan antiperspirant (freepik/freepik)

Keringat juga dapat memicu bau badan. Bakteri pada kulit akan berkembang dan menghasilkan bau badan dari keringat yang muncul.

Kondisi ketiak yang hangat dan lembab merupakan lingkungan yang sangat ideal bagi bakteri penyebab bau badan untuk tumbuh.

Keringat yang diproduksi dari kelenjar apokrin, yang banyak ditemukan pada ketiak, mengandung protein yang akan dipecah oleh bakteri. Hal ini akan menghasilkan bau badan.

Pemakaian deodorant atau antiperspirant akan mengurangi terjadinya perkembangan bakteri penyebab bau badan dengan fungsinya masing-masing, sehingga bau badan akan berkurang.

 Baca Juga: Tanpa Deodoran, Konsumsi Jenis Bahan Alami Ini Untuk Atasi Bau Badan

Risiko Kesehatan pada Pemakaian Deodorant dan Antipersiprant

Deodorant dan antiperspirant mengandung beberapa bahan yang bisa memunculkan berbagai reaksi pada pemakainya.

Ada beberapa bahan pada deodorant dan antiperspirant yang bisa meningkatkan risiko membahayakan kesehatan, diantaranya yaitu:

  1. Aluminium

Aluminium merupakan bahan kimia umum yang dipakai di berbagai produk kecantikan dan farmasi. Pada antiperspirant, bahan garam aluminium digunakan untuk menghalangi produksi keringat pada kelenjar apokrin.

Penelitian yang diterbitkan oleh the National Center for Biotechnology Information menerangkan bahwa penggunaan rutin antiperspirant dapat membuat aluminium terakumulasi pada jaringan kulit, khususnya payudara.

Namun, hal ini tidak menjadi pemicu terjadinya kanker payudara.

Tapi, aluminium bisa menjadi ancaman bagi orang yang memiliki masalah pada ginjal, terutama fungsi ginjalnya hanya 30% atau kurang.

Terlalu banyak aluminium dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit tulang sampai demensia.

Biasanya kelebihan aluminium akan disaring oleh ginjal. Jadi, orang yang memiliki masalah pada ginjal tidak bisa menyaring kelebihan aluminium dalam tubuh.

Karena inilah the US Food and Drug Administration mewajibkan setiap produsen antiperspirant mencantumkan label peringatan untuk penggunaan antiperspirant, terutama bagi orang yang memiliki penyakit ginjal.

  1. Paraben

Paraben yang biasanya ada pada deodorant digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Mahfida Ustadhatul Umma

Sumber: Hasil Riset Tim SuratDokter

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Vitamin yang Menunjang Kesehatan Mata Anak

Minggu, 30 November 2025 | 22:30 WIB

Terpopuler

X