3. Bentuk Kornea Tidak Merata
Normalnya, kornea memiliki bentuk bulat atau hampir bulat. Pada mata silinder, kornea dapat menjadi lebih datar atau lebih curam di satu arah daripada arah yang lain.
Ini menyebabkan cahaya yang masuk ke mata untuk fokus pada dua titik berbeda di belakang retina, menciptakan gambar yang kabur.
Gejala Mata Silinder
Gejala yang akan dialami oleh mata silinder, adalah sebagai berikut:
- Gejala paling umum adalah penglihatan yang kabur.
- Sensitif terhadap cahaya.
- Tidak dapatb melihat garis lurus, atau garis yang lurus akan terlihat melengkung atau bengkok.
- Kesulitan melihat secara detail.
- Kesulitan melihat dalam kondisi cahaya yang rendah, biasanya pada malam hari.
- Sakit kepala atau mata kelelahan.
- Mengalami kesulitan berkendara pada malam hari, terlebih pada kondisi cahaya yang minim.
Kebanyakan orang akan menganggap remeh kondisi pada matanya, akan tetapi kondisi mata silinder, minus, dan plus tidak dapat disepelekan. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
Jika kamu mengalami gejala-gejala ini, lakukan pemeriksaan secara profesional atau kamu dapat mendatangi optik mata terdekat guna mengetahui kondisi lebih lanjut.
Penanganan Mata Silinder
Penanganan mata silinder secara umum akan melibatkan koreksi penglihatan menggunakan kacamata atau lensa kontak. Berikut adalah beberapa cara penanganan yang biasa digunakan:
1. Kacamata
Kacamata menjadi alternatif utama dalam penanganan mata silinder. Kacamata dengan lensa khusus yang dirancang untuk membantu ketidaksempurnaan bentuk mata.
Baca Juga: Mata Minus Ketika Hamil, Bisakah Melahirkan Normal?
Angka pada resep kacamata akan terdiri dari tingkat silinder, dan mungkin juga sumbu, tentunya setiap orang akan berbeda-beda.
2. Lensa Kontak
Lensa kontak torik ialah lensa kontak khusus yang dirancang untuk mata dengan kondisi silinder. Lensa ini memiliki bentuk yang lebih kompleks daripada lensa kontak biasa dan harus ditempatkan dengan benar pada mata agar efektif.
3. Operasi Refraktif
Dalam beberapa kasus, operasi refraktif seperti LASIK (Laser-Assisted In Situ Keratomileusis) dapat menjadi pilihan untuk membantu mata silinder.
Operasi ini melibatkan penggunaan laser untuk membentuk kornea dan membantu ketidaksempurnaan bentuknya.
Keputusan untuk menjalani operasi harus dibuat setelah berkonsultasi dengan dokter mata dan mempertimbangkan faktor-faktor risiko serta manfaatnya.
4. Lensa Kacamata atau Kontak Bifokal
Jika kondisi mata silinder disertai dengan presbiopi (kesulitan melihat dekat seiring bertambahnya usia), mungkin diperlukan lensa kacamata atau kontak bifokal atau progresif untuk mengkoreksi kedua kondisi tersebut.
5. Terapi Visual
Terapis mata juga dapat menjadi opsi dalam memberikan latihan-latihan khusus untuk membantu mengurangi gejala mata silinder, meskipun hasilnya dapat bervariasi.
Artikel Terkait
Sering Dipandang Sebelah Mata, ini Stereotip Stay at Home Dad yang Sering Muncul di Indonesia
Gejala Covid-19 Varian Baru JN.1, Ada Sakit Mata Hingga Sakit Tenggorokan
Israel Menembakkan Gas Air Mata ke Arah Warga Palestina yang Berada di Masjid Al Aqsa. Apa Efeknya pada Tubuh Manusia?
Bahaya Abu Rokok Jika Terkena Mata, Berikut Cara Mengatasinya
Mata Minus Ketika Hamil, Bisakah Melahirkan Normal?