SURATDOKTER.com - Menghentikan kebiasaan merokok mungkin sangat sulit bagi ibu hamil yang memang merupakan seorang perokok aktif.
Dilansir laman yankes.kemkes.go.id, lebih dari 2,3 persen wanita Indonesia merokok, sedangkan pada wanita hamil sebanyak 1,7 persen.
Meski sebagian wanita menghentikan kebiasaan merokok ketika dinyatakan hamil, sebagian lain justru mengabaikannya alias tetap merokok walaupun intensitasnya berkurang.
Padahal faktanya asap rokok mengandung sekitar 4000 senyawa kimia beracun dan sebagian diantaranya dapat memicu penyakit berbahaya seperti kanker.
Data lain juga menunjukkan bahwa 57 persen rumah tangga di Indonesia memiliki setidaknya satu perokok aktif, dan sebagian besar daeri mereka memiliki kebiasaan merokok didalam rumah.
Prevalensi perokok pasif laki-laki lebih dari 30 persen, sedangkan perokok pasif wanita diatas 65 persen.
Baca Juga: Inilah 5 Bahaya Asap Rokok Bagi Ibu Hamil
Dampak ibu hamil merokok pada janin
Racun dari asap rokok yang diserap tubuh ibu hamil tentu berpengaruh langsung pada kondisi janin dalam kandungan. Ibu merokok lebih besar beresiko mengakibatkan gangguan kongenital pada janin atau kelainan bawaaan sejak lahir.
Beberapa kelainan bawaan (cacat) lahir yang kerap terjadi seperti:
- Penyakit jantung bawaaan
- Cacat tabung syaraf
- Bagian tubuh tidak normal
- Struktur tulang tidak normal
- Kelainan struktur organ
Kondisi ini tentu sangat mengganggu tumbuh kembang bayi yang dilahirkan kelak. Selain itu, ibu perokok juga berpotensi melahirkan bayi dengan gangguan psikologi seperti autisme dan ADHD.
Komplikasi kehamilan akibat merokok
Tak hanya berbahaya pada janin atau bayi, merokok saat hamil juga dapat mengakibatkan beberapa komplikasi kehamilan, diantaranya:
1. Kelahiran prematur
Paparan asap rokok dapat mengganggu kesehatan ibu dan janin sehingga dapat menyebabkan komplikasi yang berakibat janin harus dikeluarkan lebih dini.
2. Berat janin lebih rendah
Bayi yang dilahirkan dengan berat badan rendah sangat beresiko terhadap kematian lebih besar. Selain itu kondisi bayi juga akan rentan terhadap berbagai infeksi sehingga mengganggu kesehatan dan pertumbuhan.
3. Plasenta previa
Plasenta previa adalah kondisi dimana posisi plasenta berada dibawah atau menutupi jalan lahir, sehingga tidak dapat melahirkan secara normal.
4. Air ketuban menyusut atau pecah lebih awal
Air ketuban yang berkurang tentu sangat berbahaya bagi janin dan ibu dan dapat menyebabkan terjadinya kontraksi sebelum waktunya.
Artikel Terkait
Vape dan Rokok, Mana yang Lebih Aman?
Mulai Januari 2024 Indonesia Resmi Kenakan Pajak Rokok Elektrik dan Kenali Daftar Negara yang Tegas Melarang Vape
Beginilah Pola Hidup Sehat yang Membantu Cegah Kanker Pankreas, Dari Menjaga Berat Badan Sampai Hindari Rokok
Bahaya Abu Rokok Jika Terkena Mata, Berikut Cara Mengatasinya
Inilah 5 Bahaya Asap Rokok Bagi Ibu Hamil