Operasi laparoskopi
Kehamilan ektopik dapat merusak tuba falopi dan jaringan sekitarnya. Jika salah satu atau kedua tuba falopi rusak, dokter akan mengambil tindakan operasi laparoskopi guna mengangkat tuba falopi tersebut.
Namun, bila masih memungkinkan, bagian tuba falopi tersebut cukup diperbaiki tanpa harus diangkat. Hal ini dilakukan guna meningkatkan peluang hamil di kemudian hari.
Operasi laparotomi
Pada pasien kehamilan ektopik yang mengalami perdarahan berat, dokter akan mengambil tindakan darurat berupa operasi laparotomi. Operasi ini dilakukan dengan membuat sayatan besar di perut sebagai jalan untuk mengeluarkan janin dan memperbaiki tuba falopi yang pecah.
Pasca pengobatan, dokter akan menyarankan agar pasien menunggu 3 bulan untuk merencanakan kehamilan berikutnya. Tujuannya agar rahim bisa pulih sempurna dan mengurangi risiko kehamilan ektopik terulang.
Pencegahan Kehamilan Ektopik
Tidak ada cara guna mencegah kehamilan ektopik. Meski begitu, terdapat upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya kehamilan ektopik pada kehamilan berikutnya, antara lain:
- Berhenti merokok
- Menjaga berat badan ideal
- Menghindari gaya hidup yang meningkatkan risiko terserang infeksi penyakit menular seksual
- Menjalani pemeriksaan kesehatan kandungan secara rutin
Kehamilan ektopik memang tidak bisa dicegah, tetapi dengan mengetahui gejala dan penyebabnya kita dapat lebih waspada terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan ini.***
Artikel Terkait
Mengenal Profesi Perawat, Tugas dan Peranannya di Rumah Sakit
Dianggap Mirip Kalajengking, Ternyata Ini Makanan Ketonggeng, Waspada Jika Masuk Rumah
Profil Masnawati Masud, Wanita yang Bongkar Perselingkuhan Melly Goeslaw dan Mantan Suaminya