SURATDOKTER.com - Pada saat hamil, ibu hamil akan sering mendapatkan advice atau saran saran dari keluarga dan kerabat dekat. Tak jarang juga mereka akan mendapat saran berupa kepercayaan orang tua jaman dahulu. Seperti cara ingin melahirkan mudah, cara agar calon bayi lahir berkulit bersih, dan banyak lagi.
Kemudian ada juga yang mengatakan bahwa untuk mendapatkan bayi berjenis kelamin laki-laki maka sang ibu ketika hamil disarankan harus mengonsumsi daging-dagingan lebih sering.
Untuk mengetahui apakah memakan daging-dagingan akan mempengaruhi jenis kelamin laki-laki pada janin merupakan fakta atau hanya mitos belaka. Mari kita bahas sebagai berikut.
Faktor Penentu Jenis Kelamin Bayi
Di Indonesia ada banyak mitos yang diyakini dapat mendukung kehamilan seperti menentukan jenis kelamin yang diinginkan. Mulai dari melakukan kegiatan tertentu hingga ke jenis makanan yang dikonsumsi oleh calon ibu. Kendati demikian, perlu kehati-hatian karena belum tentu semua mitos tersebut merupakan faktor penentu jenis kelamin pada janin.
Berikut merupakan faktor-faktor penentu jenis kelamin pada bayi :
1. Usia Pasangan
Seiring dengan bertambahnya usia suami istri maka akan semakin tinggi kemungkinan memiliki anak perempuan. Hal ini karena hormon pada ibu akan berubah serta produksi sperma pada ayah juga berkurang.
2. Asupan Nutrisi
Banyak ahli nutrisi menyebutkan sering mengonsumsi makanan yang asam akan berpeluang melahirkan bayi perempuan lebih tinggi, sedangkan makanan bersifat basa (pH tinggi) akan berpeluang melahirkan bayi laki-laki lebih tinggi.
3. Tingkat Stress
Ketika calon Ibu sedang dalam kondisi peningkatan hormon kortisol dan testosteron, maka akan berpeluang melahirkan bayi laki-laki karena lebih mudah menerima sperma laki-laki. Namun kebalikan dengan calon ibu, peningkatan stres oleh calon ayah akan lebih mudah memiliki anak perempuan.
4. Frekuensi dan Waktu Berhubungan Intim
Semakin sering pasangan melakukan hubungan intim, maka makin besar kemungkinan memiliki anak laki-laki. Sebab sperma anak laki-laki lebih ringan dan kepala lebih kecil hingga mudah menuju sel telur.
Hubungan seksual dilakukan tepat pada masa subur jika ingin anak laki-laki. Sementara itu, supaya hamil anak perempuan pasangan dianjurkan melakukan hubungan intim waktu dua atau empat hari sebelum ovulasi.
Namun sekarang ini cara yang sudah terbukti memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam menentukan anak laki-laki atau perempuan adalah dengan metode bayi tabung. Kekurangan metode ini yaitu membutuhkan persiapan khusus dan biaya yang besar.
Mitos dan Fakta Seputar Kehamilan
Banyaknya mitos-mitos tentang kehamilan yang masih diyakini oleh masyarakat luas yang membuat kecemasan dan kebingungan khususnya untuk calon orangtua baru. Berikut beberapa mitos dan faktanya tentang kehamilan yang sering dianggap fakta:
1. Makan daging agar dapat anak laki-laki
Dokter spesialis kebidanan dan kandungan Ulul Albab mengatakan bahwa makan daging bikin hamil anak laki-laki bisa dibilang mitos bisa dibilang fakta. Pria perlu mengonsumsi daging cukup agar produksi kromosom Y di sperma lebih banyak dan peluang kehamilan anak laki-laki lebih besar. Makanan bukan penentu utama pembentukan kromosom di sperma ini. Faktor genetik memiliki peran yang lebih besar.
2. Ibu dilarang minum kopi saat hamil
Faktanya ibu hamil masih boleh mengonsumsi kopi dengan batasan tidak lebih dari dua cangkir per hari.
Artikel Terkait
Bahaya Bagi Janin, Ini Makanan Yang Harus Ibu Hamil Hindari Selama Masa Kehamilan