Jika hasil pemeriksaan menunjukkan jumlah leukosit atau sel darah putih tinggi maka dipastikan terdapat infeksi dalam tubuh pasien yang bersangkutan.
Cara ini juga untuk mengetahui jumlah oksigen dan apakah oksigen dapat masuk ke dalam aliran darah.
3. Rontgen Dada
Dalam mendiagnosis pneumonia, dokter tidak hanya dapat melakukan pemeriksaan fisik atau pernapasan dan darah, tetapi juga pemeriksaan gambar yang disebut rontgen dada.
Pemeriksaan gambar dapat membantu untuk memastikan sejauh mana infeksi atau perubahan pada paru-paru. Perubahan tersebut khususnya yang khas dan mengarah pada pneumonia beserta jenis-jenisnya.
4. Tes Sputum
Cara mendiagnosis pneumonia selanjutnya, dokter yang mencurigai adanya pneumonia bakteri biasanya akan meminta sampel dahak atau sputum pasien.
Sampel dahak ini dapat digunakan oleh dokter untuk dilakukan analisis di laboratorium.
Dengan hasil analisis tersebut, tentu dokter dapat mengidentifikasi jenis bakteri atau penyebab infeksi serta memilih antibiotik yang tepat.
5. Tes Tambahan
Cara mendiagnosis pneumonia terakhir, dokter dapat melakukan pemeriksaan atau tes tambahan seperti bronkoskopi atau CT scan dada.
Pemeriksaan ini dilakukan untuk mencari penyebab yang terbilang kurang umum sekaligus menilai tingkat keparahan pneumonia.
Dalam pemeriksaan ini, dokter akan menggunakan dan memasukkan alat bantu ke dalam saluran pernapasan pasien.
Baca Juga: Mengenal Adenovirus, Penyebab Radang Paru-Paru yang Dialami Cipung
Cara Mengobati Pneumonia pada Anak
- Antibiotik: untuk mengobati penyakit pneumonia atau radang paru-paru yang disebabkan oleh infeksi
- Obat Antijamur: untuk mengobati penyakit pneumonia atau radang paru-paru yang disebabkan oleh infeksi jamur.
- Obat Antivirus: untuk mengobati penyakit pneumonia atau radang paru-paru yang memiliki tingkat keparahan akibat virus.
- Terapi Oksigen: untuk menambah kadar oksigen di dalam tubuh yang tidak mencukupi melalui masker di wajah atau tabung di hidung.
- Cairan melalui Infus: untuk mencegah dan mengatasi dehidrasi dengan cara disuntikkan secara langsung ke pembuluh darah.
Pengeluaran Cairan: untuk mengeluarkan cairan di antara dinding dada dan paru-paru melalui tindakan bedah atau kateter. ***
Artikel Terkait
HATI-HATI ! Telapak Tangan yang Sering Berkeringat Merupakan Gejala Paru-paru Basah, Benarkah?
Mitos! Telapak Tangan Sering Berkeringat Bukan Disebabkan Paru-paru Basah, Begini Penjelasannya
Dilarikan ke UGD Karena Paru-parunya Kolaps, Wanita Ini Hampir Meninggal Secara Tragis
Perokok Berat? Berikut Cara Membersihkan Paru-paru Perokok, Dijamin Cepat dan Alami!
7 Cara Cegah Stunting bikin Anak Makin Sehat