Belajar Dari Kondisi Hotman Paris, Begini Gejala Penyumbatan Pembuluh Darah

SURATDOKTER.COM - Pembuluh darah merupakan bagian dari sistem sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh tubuh.

Apabila pembuluh darah mengalami penyempitan pemasokan darah atau penyumbatan, ini menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan, seperti penyakit jantung.

Kondisi tersebut juga dialami oleh pengacara kondang Hotman Paris. Baru-baru ini, ia mengaku mengidap penyumbatan pembuluh darah hingga 70 persen.

Baca Juga: Memahami ADHD pada Orang Dewasa, Berikut Gejalanya

Menurut hasil CT Scan, pembuluh darahnya sudah merah tiga perempat dan ada juga yang hampir putus. Imbas kondisi tersebut, Hotman Paris harus menjalani pemasangan tiga ring jantung.

"Jadi selama empat jam saya di ruang tindakan, ini diiket tangannya dimasukin alat, ada pengeboran. Yang saya takut itu ada yang hampir putus, setiap 15 menit nanya dokternya yang hampir putus udah belum," ungkap Hotman Paris saat ditemui di Jakarta.

Apa saja gejala arteri yang tersumbat?

Tahukah Anda tanda-tanda arteri tersumbat? Jika Anda mengalami penyumbatan arteri, Anda mungkin tidak menyadarinya. Anda tidak bisa merasakan penyumbatan arteri, sehingga banyak orang tidak menyadari arteri mereka tersumbat sampai mereka mengalami keadaan darurat seperti serangan jantung.

Baca Juga: Memahami ADHD pada Anak, Berikut Gejala dan Perawatannya

Untungnya, ada banyak langkah yang dapat Anda lakukan untuk menurunkan risiko penyumbatan arteri. Di Advocate Health Care, spesialis kami menyediakan serangkaian perawatan lengkap untuk mencegah dan mengobati penyumbatan arteri.

Apa penyebab penyumbatan arteri?

Biasanya, penyumbatan arteri disebabkan oleh aterosklerosis . Penyakit ini terjadi ketika lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lain menumpuk di arteri, yaitu pembuluh darah yang membawa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh.

Penumpukan plak yang terjadi di arteri koroner yang memasok darah ke jantung dapat menyebabkan penyakit arteri koroner.

Faktanya, aterosklerosis adalah penyebab paling umum penyakit arteri koroner.

Baca Juga: Tips Menjaga Kedekatan dan Dampak Kurangnya Komunikasi dalam Keluarga pada Kesehatan Mental

Gejala angina versus tanda serangan jantung

Nyeri dada, atau angina, adalah salah satu tanda awal paling umum dari penyumbatan arteri. Ini juga salah satu gejala serangan jantung yang paling terkenal, sehingga sulit untuk mengetahui apakah nyeri dada merupakan keadaan darurat.

Anda biasanya mengalami angina saat Anda melakukan aktivitas fisik atau merasakan reaksi emosional yang kuat. Namun, rasa sakitnya biasanya hilang saat Anda berhenti bergerak atau menenangkan diri.

“Kebanyakan orang menggambarkan nyeri angina sebagai semacam tekanan, sesak, atau berat,” kata Dr. Ajay Parikh , ahli jantung di Advocate Health Care. “Gejala ini mirip dengan gejala serangan jantung. Namun pada pasien yang mengalami serangan jantung, gejalanya tidak mereda setelah istirahat.”

Baca Juga: Mengidentifikasi dan Mengatasi Silent Treatment dalam Hubungan

Angina bukanlah suatu penyakit; itu adalah gejala dari kondisi yang lebih serius seperti penyakit arteri koroner.

Nyeri angina dapat:

• Mulailah dari tulang dada Anda (tulang dada)
• Radiasi ke lengan atau bahu kiri Anda
• Perluas ke rahang atau punggung atas Anda
• Tanda-tanda lain Anda mungkin menderita aterosklerosis (penyumbatan arteri)

Selain nyeri dada, gejala penyumbatan arteri juga bisa meliputi:

• Pusing
• Merasa seperti jantung Anda berdebar kencang (jantung berdebar-debar)
• Mual
• Sesak napas
• Berkeringat
• Kelemahan

Dokter Anda mungkin juga melakukan tes untuk mencari tanda-tanda aterosklerosis seperti:

- Suara mendesis, yang disebut bruit, di arteri Anda
- Denyut nadi tidak ada atau lemah
- Tekanan darah rendah di salah satu anggota tubuh Anda
- Apa yang harus dilakukan jika Anda mengalami gejala penyumbatan arteri
- Jika Anda mengalami nyeri dada yang meningkat saat beraktivitas dan hilang saat istirahat, hubungi penyedia layanan kesehatan Anda. Anda mungkin memerlukan tes untuk mendiagnosis atau menyingkirkan arteri yang tersumbat.

Jika Anda tiba-tiba merasakan nyeri dada tanpa melakukan aktivitas apa pun, bisa jadi itu adalah serangan jantung. Segera hubungi 911 jika Anda merasa terkena serangan jantung.

Cara menurunkan risiko penyumbatan arteri

Anda dapat menurunkan risiko terjadinya penyumbatan arteri dengan:

- Makan makanan yang menyehatkan jantung
- Berolahraga secara teratur
- Mengelola stres dengan alat koping yang sehat
- Mengonsumsi obat untuk menurunkan kolesterol atau tekanan darah, jika diperlukan
- Berhenti merokok

Baca Juga: Diet Ketogenik: Memahami Risiko dan Manfaatnya yang Jarang Diketahui

Aterosklerosis: Deteksi dini adalah pencegahan terbaik

Aterosklerosis sangat bisa diobati jika didiagnosis sejak dini. Jangan menunggu sampai gejala muncul – bersikaplah proaktif terhadap kesehatan jantung Anda.

Bob Hurdle, relawan di Rumah Sakit Advocate Good Samaritan, menemukan pentingnya deteksi dini secara langsung.

Meskipun dia tidak pernah mengalami gejala penyakit jantung dan menjalani gaya hidup aktif, dia menjadwalkan pemeriksaan jantung berdasarkan riwayat keluarga dan usianya.

Dari hasil pemindaian jantungnya, Bob mengetahui bahwa arterinya tersumbat 90 persen. Dia menjalani angioplasti dan pemasangan stent, sejenis prosedur kateterisasi jantung , dan kembali ke gaya hidup aktif dalam waktu kurang dari dua minggu.

Baca Juga: Angka Kasus DBD di Indonesia Makin Tinggi, Apa Penyebabnya?

“Jika Anda tidak menanyakan pertanyaan apakah Anda mungkin mengidap penyakit jantung koroner, saat Anda mengetahuinya mungkin sudah terlambat,” kata Dr. Thomas Discer , ahli jantung di Advocate Health Care. “Dengan mengajukan pertanyaan dan menindaklanjuti hasilnya, Bob berhasil menjalani prosedur stent yang memulihkan aliran darah dan membantunya kembali ke rutinitas rutinnya.” ***