Jangan Bingung Membedakan Asma Jantung Dengan Asma Bronkial, Ini Perbedaannya

Pasien asma bronkial mungkin mengeluarkan dahak yang lengket dan kental, sedangkan dahak berbusa berwarna merah muda menandakan asma jantung.

3. Respon yang cepat dan dramatis terhadap inhaler atau nebulisasi obat. Asma Jantung umumnya tidak hanya bereaksi terhadap bronkodilator saja, meskipun obat ini mungkin sedikit membantu.

Baca Juga: Belajar Dari Kasus Nenek yang Minta Suntik Mati di Puskesmas, Begini Tanda-tanda Penyakit Mental Pada Lansia

4. Sedangkan untuk diagnosis, diagnosis asma bronkial dilakukan dengan memeriksa riwayat, dan tes fungsi paru membantu.

Padahal, EKG dapat memberikan petunjuk tentang penyakit jantung yang mendasari asma jantung.

Ekokardiografi 2D adalah salah satu tes yang digunakan untuk mendiagnosis asma jantung, bersamaan dengan beberapa tes darah.

Baca Juga: Neuropsikologi: Apa, Mengapa, dan Bagaimana?

Bagaimana cara mengurangi risiko asma jantung?

Karena asma jantung disebabkan oleh gagal jantung, mengurangi risiko gagal jantung juga menurunkan risiko terkena asma jantung.

Berikut beberapa cara mengurangi risiko seperti yang disarankan oleh ahli jantung:

• Bicaralah dengan dokter Anda dan minum obat untuk mengetahui faktor risiko yang mendasari seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit jantung secara teratur.
  
  
• Jika pasien memiliki fraksi ejeksi yang rendah (EF rendah), ia harus membatasi asupan garam dan air sesuai anjuran dokter.
  
  
• Baik asma jantung maupun bronkial dipicu oleh infeksi paru-paru, sehingga pasien harus mendapatkan vaksinasi terhadap masalah seperti influenza musiman dan pneumokokus.

Baca Juga: Self-care: Pentingnya Merawat Diri Sendiri untuk Mencegah Burnout

Jika tidak diobati, asma jantung bisa menjadi penyakit berbahaya yang dapat menimbulkan beberapa komplikasi.

Namun, jika ditangani dengan baik, pasien mungkin dapat menjalani kehidupan yang sehat dan bermanfaat. ***