hidup-sehat

Studi Mengungkapkan Berkurangnya Tidur Nyenyak Bisa Tingkatkan Resiko Terkena Alzheimer

Kamis, 10 April 2025 | 19:00 WIB
Berkurangnya tidur nyenyak dapat tingkatkan resiko terkena alzheimer

SURATDOKTER.com - Tidur nyenyak memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan otak dan mencegah risiko penyakit Alzheimer.

Studi terbaru mengungkapkan bahwa kurangnya waktu tidur dalam dua tahap tidur nyenyak — yaitu tidur gelombang lambat dan tidur REM (Rapid Eye Movement) — dapat mempercepat kerusakan pada bagian otak yang terkait dengan penyakit Alzheimer.

Menurut Gawon Cho, seorang peneliti pascadoktoral di Sekolah Kedokteran Yale, Connecticut, kekurangan tidur gelombang lambat dan tidur REM dapat menyebabkan penyusutan pada daerah parietal inferior otak.

Baca Juga: Trend Menutup Mulut Saat Tidur Dengan Sebuah Lakban Ternyata Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan

Daerah ini berperan penting dalam memproses informasi sensorik, termasuk informasi visuospasial. Penyusutan daerah tersebut diketahui sebagai tanda awal kemerosotan kognitif dan perkembangan penyakit Alzheimer.

Temuan ini juga didukung oleh pengalaman klinis Dr. Richard Issacson, seorang ahli saraf preventif yang mendirikan salah satu klinik pencegahan Alzheimer pertama di Amerika Serikat.

Menurutnya, kurangnya tidur nyenyak yang diperlukan untuk membersihkan racun dan memilah ingatan dapat meningkatkan risiko terkena Alzheimer.

Peran Tidur Nyenyak bagi Kesehatan Otak

Selama tidur lelap, otak melakukan proses pembersihan racun dan sel-sel mati sambil memperbaiki tubuh untuk mempersiapkan hari berikutnya.

Pada tahap tidur REM, otak bekerja memproses emosi, mengonsolidasikan ingatan, dan menyerap informasi baru. Kedua tahap tidur ini sangat penting bagi fungsi kognitif dan kemampuan seseorang dalam mengolah informasi.

Orang dewasa umumnya membutuhkan waktu tidur sekitar tujuh hingga delapan jam per malam agar tetap sehat. Dari waktu tidur tersebut, sekitar 20% hingga 25% sebaiknya berada pada tahap tidur nyenyak maupun tidur REM.

Namun, semakin bertambah usia, waktu tidur nyenyak cenderung menurun. Hal ini membuat lansia lebih rentan mengalami penurunan fungsi otak.

Sayangnya, banyak orang dewasa tidak mendapatkan cukup tidur berkualitas. Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga orang dewasa di Amerika tidak cukup tidur setiap malam.

Baca Juga: Studi Terbaru Mengatakan Bahwa Meminum Obat Tidur Bisa Mengurangi Penumpukan Protein Alzheimer

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur

Tidur nyenyak biasanya terjadi pada awal waktu tidur, sementara tidur REM lebih sering muncul menjelang pagi. Oleh karena itu, tidur larut malam dan bangun terlalu pagi dapat mengurangi kesempatan untuk mencapai kedua tahap tidur penting ini.

Halaman:

Tags

Terkini