SURATDOKTER.com- Sebagian orang percaya bahwa lari adalah olahraga terbaik untuk membakar kalori dan meningkatkan stamina. Yang lain berpendapat bahwa jalan kaki lebih aman dan tetap memberikan manfaat besar bagi kesehatan. Jadi, mana yang lebih baik?
Pertanyaan ini sering muncul, terutama bagi mereka yang ingin mulai berolahraga tetapi bingung memilih mana yang lebih efektif dan sesuai dengan kondisi tubuh mereka. Lari dan jalan kaki sama-sama sederhana, murah, dan bisa dilakukan kapan saja. T
api, apakah benar lari selalu lebih unggul daripada jalan kaki? Atau justru jalan kaki memiliki keunggulan tersendiri?
Mari kita kupas tuntas manfaat dari kedua jenis olahraga ini, serta bagaimana memilih yang terbaik sesuai dengan tujuan dan kondisi tubuh Anda.
1. Membakar Kalori: Lari Lebih Cepat, Tapi Jalan Kaki Tetap Efektif
Bagi anda yang ingin menurunkan berat badan, perbedaan terbesar antara lari dan jalan kaki terletak pada jumlah kalori yang terbakar.
Baca Juga: Manfaat Lari 30 Menit, Ternyata Dapat Mengatasi Patah Hati
Lari membakar lebih banyak kalori dalam waktu yang lebih singkat. Rata-rata, seseorang dengan berat 70 kg bisa membakar sekitar 600 kalori per jam jika berlari dengan kecepatan sedang.
Jalan kaki membakar lebih sedikit kalori, tetapi tetap signifikan. Dengan kecepatan sekitar 5 km/jam, orang dengan berat yang sama bisa membakar sekitar 300 kalori per jam.
Namun, jangan salah meskipun lari lebih cepat dalam membakar kalori, jalan kaki bisa menjadi pilihan lebih realistis bagi mereka yang tidak ingin terlalu cepat merasa lelah atau mengalami cedera.
Kesimpulan: Jika tujuan utama anda adalah penurunan berat badan cepat, lari mungkin pilihan yang lebih efektif. Namun, jika anda ingin olahraga yang lebih santai tetapi tetap bermanfaat, jalan kaki tetap menjadi pilihan bagus.
2. Risiko Cedera: Jalan Kaki Lebih Aman, Lari Butuh Teknik yang Tepat
Salah satu pertimbangan utama dalam memilih antara lari dan jalan kaki adalah risiko cedera.
Lari memberi tekanan lebih besar pada sendi, terutama lutut dan pergelangan kaki. Jika tidak dilakukan dengan teknik yang benar atau tanpa pemanasan yang cukup, risiko mengalami cedera seperti shin splints, nyeri lutut, atau cedera pergelangan kaki bisa meningkat.
Baca Juga: Benarkah Orang Indonesia Malas Jalan Kaki? Berikut Manfaat dari Rutin Jalan Kaki!
Jalan kaki jauh lebih ramah bagi tubuh, terutama bagi mereka yang memiliki masalah sendi, obesitas, atau baru memulai olahraga.