hidup-sehat

Fenomena “Sleep Syncing”: Tren Tidur Baru yang Bikin Tubuh Lebih Sehat?

Kamis, 10 April 2025 | 19:00 WIB
Sleep syncing (Widhy Lutfiah Marha )

Siapa yang lebih segar? Penelitian menunjukkan yang tidur lebih awal dan konsisten cenderung memiliki kualitas tidur lebih baik. Jadi bukan cuma soal “berapa lama tidur”, tapi kapan dan seberapa teratur kita tidur.

Tantangan di Era Digital: Sulit Sinkron Kalau Gadget Tak Lenyap

Masalahnya, jam biologis sering kalah dengan jam sosial. Banyak orang baru bisa tenang setelah semua urusan selesai, yang berarti... jam 11 malam ke atas.

Ditambah lagi, paparan cahaya biru dari layar gadget bisa mengacaukan produksi melatonin, bikin otak “ngira” kita belum waktunya tidur. Ini membuat sleep syncing sulit dilakukan, kecuali kita rela disiplin dan menata ulang kebiasaan.

Sleep Syncing: Gaya Hidup atau Sekadar Tren?

Beberapa orang yang sudah mencoba sleep syncing melaporkan perubahan signifikan. Mereka merasa lebih mudah bangun tanpa alarm, berenergi sepanjang hari, bahkan lebih fokus dalam bekerja.

Tapi tentu saja, hasil bisa berbeda-beda. Sleep syncing bukan obat instan, tapi lebih ke arah pola hidup jangka panjang.

Pertanyaannya: apakah semua orang cocok? Tidak juga. Orang dengan gangguan tidur kronis, shift kerja tidak menentu, atau gangguan mood, mungkin butuh pendekatan lain.

Tapi bagi banyak orang, sleep syncing bisa jadi langkah awal menuju kesehatan yang lebih baik—tanpa biaya, tanpa suplemen, hanya butuh komitmen.

Baca Juga: Studi Terbaru Mengatakan Bahwa Meminum Obat Tidur Bisa Mengurangi Penumpukan Protein Alzheimer

Tidur Itu Kebutuhan, Bukan Kemewahan

Di dunia yang memuja produktivitas, tidur sering dianggap membuang waktu. Padahal, tidur yang berkualitas adalah fondasi tubuh sehat.

Sleep syncing mengajak kita untuk mendengar tubuh sendiri, menyelaraskan diri dengan ritme alami, dan menghargai tidur bukan sebagai “hiburan”, tapi kebutuhan. Jadi, siap mencoba hidup lebih sinkron. [Widhy Lutfiah Marha]***

Halaman:

Tags

Terkini