Selain itu, periode puasa mendorong tubuh memasuki keadaan ketosis, di mana lemak digunakan sebagai bahan bakar, sehingga membantu menurunkan berat badan dan mengurangi lemak visceral yang berbahaya.
3. Meningkatkan Fungsi Otak dan Mencegah Penyakit Neurodegeneratif
Puasa intermiten telah terbukti dapat meningkatkan produksi faktor neurotropik yang berasal dari otak (BDNF), yang berperan dalam pertumbuhan dan perlindungan sel saraf. Ini dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif, mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson, serta meningkatkan daya ingat dan fokus.
4. Mengurangi Peradangan dan Meningkatkan Regenerasi Sel
Puasa memicu proses autofagi, yaitu mekanisme pembersihan sel tubuh yang rusak dan regenerasi sel baru.
Ini dapat membantu mengurangi peradangan kronis yang berhubungan dengan penuaan, artritis, dan penyakit autoimun.
Dengan memberikan tubuh waktu istirahat dari pencernaan yang konstan, puasa intermiten membantu mengoptimalkan kesehatan seluler dan memperlambat proses penuaan.
5. Meningkatkan Fungsi Kekebalan Tubuh
Puasa intermiten dapat merangsang produksi sel darah putih baru dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Ini sangat bermanfaat bagi wanita yang lebih rentan terhadap infeksi atau penyakit degeneratif seiring bertambahnya usia.
Nutrisi Penting untuk Wanita di Atas 40 Tahun yang Melakukan Puasa Intermiten
Agar manfaat puasa intermiten optimal, penting untuk tetap memperhatikan pola makan saat jendela makan. Berikut beberapa nutrisi yang perlu diperhatikan:
1. Protein: Sangat penting untuk menjaga massa otot dan mendukung keseimbangan hormon. Pilihan terbaik meliputi tahu, quinoa, lentil, dan kacang-kacangan.
2. Lemak Sehat: Alpukat, minyak zaitun, dan kacang-kacangan dapat membantu produksi hormon dan meningkatkan penyerapan nutrisi.
3. Serat dan Antioksidan: Buah dan sayuran berwarna-warni memberikan vitamin, mineral, dan fitonutrien yang membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan usus.