Begini Efek Intermitten Fasting Pada Hormon Wanita Di Atas 40 Tahun

4. Hidrasi: Minum air yang cukup sangat penting untuk mendukung proses metabolisme selama puasa. Teh herbal dan air dengan lemon dapat membantu menekan rasa lapar tanpa mengganggu puasa.

Baca Juga: Dianggap Efektif Menurunkan Berat Badan, Berikut Manfaat, Cara dan Risiko Diet Intermitten Fasting

Risiko dan Efek Samping yang Perlu Diperhatikan

Walaupun puasa intermiten memiliki banyak manfaat, ada beberapa risiko yang perlu diperhatikan, terutama bagi wanita lanjut usia:

1. Gangguan hormon: Jika dilakukan secara ekstrem atau tidak sesuai dengan kondisi tubuh, puasa bisa menyebabkan gangguan siklus menstruasi atau ketidakseimbangan hormon.

2. Kelelahan dan pusing: Tubuh perlu waktu untuk beradaptasi dengan pola makan baru. Jika mengalami gejala ini, sebaiknya mulai dengan durasi puasa yang lebih pendek.

3. Kehilangan massa otot: Jika asupan protein tidak cukup, risiko kehilangan massa otot dapat meningkat. Oleh karena itu, pastikan konsumsi protein yang cukup saat jendela makan.

4. Gangguan pencernaan: Beberapa orang mengalami sembelit atau gangguan lambung jika tidak mengonsumsi cukup serat atau air selama jendela makan.

Baca Juga: Benarkah Puasa Intermiten Akan Membuat Pertumbuhan Rambut Jadi Lebih Lambat?

Puasa intermiten dapat menjadi strategi efektif bagi wanita di atas 40 tahun untuk menjaga kesehatan, menyeimbangkan hormon, dan meningkatkan fungsi metabolisme.

Namun, penting untuk memilih metode yang sesuai dengan gaya hidup dan kondisi tubuh masing-masing.

Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum memulai puasa intermiten sangat disarankan, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Dengan pendekatan yang tepat, puasa intermiten dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat yang berkelanjutan, membantu wanita menjalani usia 40 tahun ke atas dengan lebih bugar, berenergi, dan sehat.***