SURATDOKTER.com - Puasa intermiten, yang kini menjadi tren di kalangan selebriti dan orang-orang terkenal, ternyata memiliki dampak yang tak terduga bagi kesehatan rambut.
Diet ini melibatkan periode waktu tertentu dalam sehari di mana seseorang tidak makan, atau makan hanya dalam jumlah terbatas.
Meskipun banyak orang menganggap puasa intermiten dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan metabolisme, sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa diet ini juga berpotensi menyebabkan kerontokan rambut yang lebih cepat bahkan berisiko kebotakan.
Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Westlake di Zhejiang, Tiongkok, menunjukkan bahwa puasa intermiten bisa memperlambat pertumbuhan rambut dengan cara yang tidak terduga.
Baca Juga: Diet Rendah Karbohidrat: Solusi Sehat atau Justru Memiliki Risiko Tersembunyi?
Dalam eksperimen yang melibatkan tikus, mereka menemukan bahwa tikus yang menjalani pola puasa intermiten mengalami pertumbuhan rambut yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan tikus yang memiliki akses tak terbatas ke makanan.
Pada kelompok tikus yang berpuasa, rambut mereka tumbuh kembali hanya sebagian setelah 96 hari, sementara tikus kontrol yang diberi makan secara normal sudah mulai menumbuhkan kembali sebagian besar rambutnya dalam 30 hari.
Peneliti utama, Bing Zhang, menjelaskan bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh kekurangan energi yang diterima tubuh selama puasa.
Sel-sel rambut membutuhkan "aktivasi" yang secara teratur dipicu oleh energi yang diperoleh dari makanan.
Tanpa asupan makanan yang cukup, tubuh beralih untuk menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi utama, yang dapat memicu pelepasan zat kimia berbahaya yang merusak sel-sel rambut. Ini berujung pada penurunan kecepatan pertumbuhan rambut atau bahkan kerontokan.
Baca Juga: Jangan Sampai Botak Saat Masih Muda! Berikut Sebab, Cara Mencegah dan Penanganan Kebotakan Dini
Untuk lebih memahami dampak puasa intermiten pada manusia, para peneliti juga melakukan uji coba kecil terhadap 49 orang dewasa muda.
Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang menjalani diet puasa selama 18 jam setiap hari mengalami penurunan kecepatan pertumbuhan rambut sebesar 18% dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Meskipun dampaknya tidak begitu besar pada manusia seperti pada tikus, pertumbuhan rambut yang lebih lambat tetap menjadi perhatian bagi mereka yang mengikuti diet ini.