hidup-sehat

Peneliti Mengungkapkan Perut Buncit Jadi Salah Satu Gejala Awal dari Penyakit Alzheimer!

Minggu, 8 Desember 2024 | 12:00 WIB
Perut buncit bisa jadi salah satu gejala alzheimer

SURATDOKTER.com - Penelitian terbaru menemukan hubungan antara obesitas, khususnya penumpukan lemak visceral, dengan risiko meningkatnya penyakit Alzheimer.

Para ilmuwan menyoroti bahwa lemak visceral, yang mengelilingi organ utama tubuh, berkontribusi pada peradangan kronis dan perubahan pada otak sejak usia 40-an dan 50-an, jauh sebelum gejala penurunan kognitif muncul.

Lemak visceral berbeda dari lemak subkutan yang lebih sering terlihat pada tubuh. Lemak ini lebih aktif secara hormonal dan cenderung memicu resistensi insulin, yang pada akhirnya dapat menyebabkan diabetes.

Selain itu, kadar lemak visceral yang tinggi dikaitkan dengan penumpukan dua protein otak, yaitu amiloid beta dan tau, yang merupakan tanda awal Alzheimer.

Baca Juga: Benarkan Bagian Otak yang Terkait Dengan Musik dan Seni Tidak Bisa Rusak Oleh Alzheimer?

Protein ini memengaruhi hippocampus, bagian otak yang bertanggung jawab atas memori, sehingga mengakibatkan penyusutan otak atau atrofi.

Dr. Cyrus Raji, salah satu peneliti, menjelaskan bahwa peradangan akibat lemak visceral memiliki dampak lebih parah dibandingkan lemak subkutan.

Penelitian yang menggunakan pemindaian PET dan MRI ini menemukan bahwa orang dengan lemak visceral yang tinggi juga memiliki aliran darah lebih rendah ke otak, yang berkontribusi pada penyusutan materi abu-abu. Atrofi ini merupakan salah satu biomarker Alzheimer.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), obesitas kini menjadi masalah global. Diperkirakan lebih dari separuh populasi dunia akan mengalami kelebihan berat badan atau obesitas dalam 10 tahun mendatang.

Di Amerika Serikat, kondisi ini bisa memengaruhi hampir 260 juta orang pada tahun 2050 jika tidak ada tindakan pencegahan.

Dalam konteks Alzheimer, obesitas diperkirakan menjadi penyebab langsung bagi lebih dari dua juta kasus demensia.

Studi yang dilakukan oleh tim Raji menemukan bukti bahwa kadar lemak visceral yang tinggi tidak hanya meningkatkan penumpukan amiloid beta, tetapi juga protein tau, yang sebelumnya belum teridentifikasi dalam penelitian.

Temuan ini dianggap signifikan karena protein tau biasanya berkembang seiring progresivitas penyakit Alzheimer.

Para peneliti menyimpulkan bahwa intervensi untuk mengurangi lemak visceral sejak usia muda bisa menjadi langkah penting untuk mencegah perkembangan Alzheimer di masa depan.

Halaman:

Tags

Terkini