Hubungan dengan IQ
Studi yang sama juga menyebutkan bahwa kecepatan berjalan sejak usia muda sudah bisa memperkirakan kemampuan berpikir saat dewasa. Mereka yang dari kecil menunjukkan kecepatan berjalan yang lebih tinggi cenderung memiliki skor IQ yang lebih tinggi pula di masa dewasa. Artinya, kebiasaan berjalan yang gesit ini mungkin mencerminkan proses perkembangan otak sejak masa kanak-kanak.
Namun, penting untuk dipahami bahwa kecepatan berjalan tidak otomatis menyebabkan seseorang menjadi lebih pintar. Bisa jadi, orang yang memang sejak awal memiliki kapasitas kognitif yang lebih baik, secara alami juga cenderung lebih aktif secara fisik.
Dengan kata lain, jalan cepat bukanlah penyebab langsung kecerdasan, melainkan cerminan dari kondisi otak yang sehat dan efisien.
Apakah Semua Orang Bisa Melatih Otaknya Lewat Jalan Kaki?
Meskipun faktor genetik dan perkembangan awal punya pengaruh besar terhadap ukuran otak dan IQ, tetap saja gaya hidup sehat bisa membantu mempertahankan fungsi otak seiring bertambahnya usia.
Berjalan cepat setiap hari, meski hanya 30 menit, bisa menjadi kebiasaan sederhana namun bermanfaat. Bagi mereka yang tidak terbiasa, kecepatan bisa ditingkatkan bertahap. Yang penting, tubuh tetap aktif dan otak ikut terlatih.
Baca Juga: Lari vs. Jalan Kaki: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan? Jawabannya Mungkin Mengejutkan!
Jadi, jika Anda sering disebut “tergesa-gesa” atau suka jalan cepat, bisa jadi otak Anda bekerja lebih efisien dibandingkan yang jalannya pelan-pelan. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa kecepatan berjalan berkaitan erat dengan kesehatan otak, baik dari segi ukuran maupun fungsinya.
Meski bukan satu-satunya indikator kecerdasan, kecepatan berjalan dapat menjadi gambaran kecil tentang bagaimana otak dan tubuh saling berhubungan.
Menjaga kebiasaan aktif, termasuk berjalan cepat, adalah salah satu cara sederhana untuk mendukung kesehatan otak jangka panjang. Tak perlu selalu gym atau olahraga berat, cukup keluar rumah dan mulai melangkah sedikit lebih cepat dari biasanya—siapa tahu itu adalah langkah awal menuju otak yang lebih sehat dan cerdas.***
Artikel Terkait
Jalan Sekitar Tempat Lokasi Pon 2024 Berdebu, Sebabkan Atlet Cepat Lelah dan Terkena Flu
Benarkah Orang Indonesia Malas Jalan Kaki? Berikut Manfaat dari Rutin Jalan Kaki!
Suntik Vitamin C: Rahasia Kulit Glowing atau Jalan Pintas Menuju Bahaya?
Lari vs. Jalan Kaki: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan? Jawabannya Mungkin Mengejutkan!
Sedang Fokus Pengobatan Kanker, Vidi Aldiano Akhirnya Buka Suara Terkait Polemik Lagu Nuansa Bening: Semoga Ada Jalan Tengah