gizi-nutrisi

Mengenal Casimir Funk, Ahli Biokimia yang Memperkenalkan Konsep Vitamin dan Nutrisi Penting yang Diperlukan Manusia

Minggu, 25 Februari 2024 | 16:10 WIB
Casimir Funk (Twitter/@newscientist)

Selain itu, Funk menyadari bahwa unsur makanan tertentu diperlukan untuk mencegah penyakit dan kekurangan nutrisi seperti penyakit kudis (kekurangan vitamin C), pellagra (kekurangan niasin), dan rakhitis (kekurangan vitamin D).

Dia menamakan zat ini "vitamin", menggabungkan kata Latin "vita" (berarti kehidupan) dengan "amine" untuk menekankan sifatnya yang mirip amina.

Kemudian, huruf “e” di akhir kata dihilangkan, dan istilah “vitamin” diadopsi secara luas.

Dia juga menyiratkan bahwa mereka semua adalah anggota keluarga senyawa organik yang yang penting bagi kehidupan.

Hal ini mendorong Casimir Funk untuk mengidentifikasi banyak nutrisi yang dibutuhkan manusia untuk kesehatan yang baik melalui penemuannya tentang keberadaan vitamin B1, B2, C dan D

Penelitian Funk memainkan peran penting dalam menyadari bahwa beberapa penyakit berhubungan dengan kekurangan nutrisi dan bahwa zat tertentu yang ditemukan dalam makanan sangat penting untuk kesehatan yang baik.

Temuan ini membuka jalan baru untuk menyelidiki fungsi berbagai vitamin dalam menjaga kesehatan dan mencegah penyakit.

Sederhananya, Casimir Funk memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengetahuan awal tentang nutrisi penting ini dan pentingnya bagi kesehatan manusia dengan menemukan vitamin.

Penelitiannya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat dan menjadi batu loncatan bagi perkembangan ilmu gizi.

Atas kontribusinya yang luar biasa di bidang nutrisi, Casimir Funk dianugerahi penghargaan Nutrition Hall of Fame secara anumerta.

Baca Juga: Astaxanthin: Antioksidan yang Lebih Kuat Dibandingkan Vitamin C

Fakta Lain Tentang Bapak Vitamin Dunia

Di bawah ini adalah beberapa fakta lain yang menyangkut Funk sebagai ilmuan brilian penemu vitamin, antara lain:

  • Funk memperoleh gelar PhD di bidang kimia organik dari Universitas Bern pada usia 20 tahun.
  • Saat berada di Paris, Casimir Funk bereksperimen dengan laccol dan menyebabkan pembengkakan yang sangat menyiksa dirinya. Setelah menyelesaikan uji coba tersebut, Funk kembali mempelajari bahan penyusun gula dan protein.
  • Casimir Funk mulai bekerja sebagai ahli biokimia berbayar di Wiesbaden, Rumah Sakit Kota Jerman, setahun kemudian. Di sana, ia menemukan bahwa berat badan anjing bertambah ketika diberi makan daging kuda dan susu bubuk, tetapi berat badannya turun ketika diberi makan protein murni.
  • Namun, Abderhalden menolak data tersebut, dan menyimpulkan bahwa metode Funk memiliki kelemahan karena hasilnya tidak sesuai dengan harapannya. Setelah hubungan mereka dengan Abderhalden tidak membaik, Funk pindah ke klinik anak Universitas Berlin.
  • Penelitian Funk didasarkan pada penelitian sebelumnya yang meneliti hubungan antara kekurangan pola makan dan masalah kesehatan. Ditemukan pada tahun 1873 bahwa merpati yang diberi makanan sintetis menunjukkan tanda-tanda penyakit, dan anjing tidak dapat hidup dengan baik jika diberi makanan daging yang sudah dibersihkan.

Itulah informasi lengkap terkait dengan Bapak Vitamin Dunia, semoga bermanfaat.***

Halaman:

Tags

Terkini

Bolehkah Penderita Gerd Mengonsumsi Vitamin D?

Kamis, 4 Juli 2024 | 12:00 WIB