- siklus menstruasi yang tidak teratur
- nyeri haid lebih berat
- gangguan ovulasi
Pada laki-laki, defisit karbohidrat jangka panjang dapat menurunkan testosteron dan menurunkan stamina.
NoMetabolisme Turun dan Berat Badan Justru Sulit Turun
Banyak orang melakukan diet tanpa karbohidrat dengan tujuan menurunkan berat badan. Namun jika berlangsung terlalu lama, metabolisme tubuh justru melambat. Tanpa energi yang cukup, tubuh masuk ke mode hemat energi.
Tanda-tanda metabolisme turun:
- mudah kedinginan
- denyut jantung melambat
- tubuh sulit membakar kalori meski makan sedikit
Hal ini justru dapat membuat penurunan berat badan berhenti atau bahkan berat badan naik kembali.
Risiko Kekurangan Serat dan Gangguan Pencernaan
Karbohidrat kompleks—seperti nasi merah, oat, sayur, atau buah—mengandung serat. Ketika karbohidrat dihilangkan, asupan serat ikut turun. Kondisi ini dapat menyebabkan:
- sembelit
- sulit buang air besar
- perut kembung
- risiko wasir meningkat
Serat berperan penting dalam menjaga bakteri baik di usus.
Mengurangi karbohidrat bisa menjadi bagian dari pola makan sehat, namun menghilangkannya sepenuhnya dalam waktu lama dapat menyebabkan gangguan energi, perubahan mood, penurunan metabolisme, hingga masalah hormon. Tubuh tetap membutuhkan karbohidrat dalam jumlah seimbang agar organ bekerja optimal.
Pola makan sebaiknya disesuaikan kebutuhan tubuh, bukan mengikuti tren ekstrem yang berpotensi merusak kesehatan jika dilakukan terlalu lama.***
Artikel Terkait
Ini Dia Rahasia Makanan Fermentasi dan Pola Flexitarian: Hidup Sehat, Tanpa Drama!
Tahukah kamu? Berikut Kelebihan Superfood Indonesia yang Jarang Diketahui!
Ultra Processed Food (UPF): Mengapa Kita Harus Mengurangi Konsumsinya?
Studi Terbaru Mengungkapkan Bahwa Kadar Vitamin B12 yang Selama Ini Direkomendasikan Ternyata Tidak Cukup Untuk Mendukung Fungsi Kognitif Para Lansia
Studi Menemukan Bahwa Vitamin K Ternyata Mempengaruhi Fungsi Otak