SURATDOKTER.com - Baru-baru ini tersebar pernyataan dari seorang ginekolog di China, He Zhenye, yang menyarankan agar wanita yang sering merasa lelah atau memiliki masalah darah (anemia) melihat pria berotot sebagai cara untuk memperbaiki suasana hati.
Pernyataan itu tidak diterima secara seragam — sebagian menyambutnya sebagai langkah ringan untuk mood, sebagian lain mempertanyakan dasar ilmiahnya.
Artikel ini akan membahas apakah saran itu berdasar secara medis, serta apa makna dan batasannya.
Baca Juga: Memahami Perimenopause: Masa Transisi yang Sering Diabaikan Wanita Usia 30–50 Tahun
Apa yang Diklaim: “Eye-Candy Therapy” atau Terapi Visual?
Dr. He menjelaskan bahwa wanita yang dalam kondisi “qi dan darah” kurang (istilah dalam pengobatan tradisional China) biasanya mengalami kelelahan, kulit kusam, dan susah tidur.
Menurut beliau, melihat tubuh ideal pria dapat memicu produksi dopamin di otak — zat kimia yang berhubungan dengan perasaan bahagia dan penghargaan — sehingga suasana hati membaik.
Saran tersebut sering disebut sebagai “eye-candy therapy” oleh media.
Kaji Ulang dari Sisi Ilmiah: Apa Kata Riset?
Sejauh ini, tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa menatap pria berotot secara langsung meningkatkan kadar darah atau mengobati anemia. Namun, ada beberapa poin penting yang layak diperhatikan:
-
Efek visual terhadap mood
Riset menunjukkan bahwa stimulasi visual menyenangkan bisa mempengaruhi sistem reward otak dan meningkatkan mood sementara. Hal ini mendukung konsep bahwa penyegaran visual bisa memengaruhi suasana hati.- Terdapat penelitian bahwa wanita menilai tubuh pria yang ‘mesomorfik’ (berotot/moderat) sebagai lebih menarik secara evolusi.
- Namun, menarik tubuh ideal tidak serta-merta memperbaiki kondisi medis seperti anemia.
-
Anemia dan kelelahan: faktor fisiologis kompleks
Anemia disebabkan oleh kurangnya hemoglobin atau sel darah merah. Pengobatan meliputi suplemen zat besi, perubahan diet, dan investigasi medis. Visual stimulasi saja tidak cukup.
Jadi meskipun mood bisa sedikit terangkat, kondisi darah tetap memerlukan penanganan medis. -
Konteks lintas budaya & psikologis
Saran Dr. He juga mencampur konsep TCM (“qi dan darah”) dengan rangsangan visual modern. Ini membuat klaim menjadi hybrid antara kesehatan tradisional dan psikologi populer, yang perlu dikaji dengan hati-hati.
Baca Juga: Rahasia Umur Panjang Wanita Menurut Dr. Vonda Wright
Implikasi Praktis: Apa yang Bisa Diambil Wanita?
Walaupun saran tersebut terdengar ringan dan mungkin pembaruan dalam cara pandang terhadap kesehatan mental wanita, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak salah paham:
- Menjaga suasana hati itu penting: Membantu mood bisa berdampak positif terhadap siklus tidur, stres, dan kesejahteraan umum.
- Namun jangan mengganti pengobatan medis: Jika mengalami anemia atau kelelahan kronis, tetap penting menjalani pemeriksaan darah, konsultasi dokter dan melakukan diet serta gaya hidup sehat.
- Visualisasi saja bukan solusi jangka panjang: Terapi visual bisa sebagai pelengkap pengelolaan stres, namun kondisi medis tetap butuh intervensi nyata.
- Hindari interpretasi ekstrem: Saran seperti “lihat pria berotot, maka darah membaik” bisa menimbulkan harapan yang tidak realistis atau bahkan stigma.
Rekomendasi Seimbang untuk Wanita dengan Kelelahan atau Anemia
Untuk wanita yang merasa lelah terus-menerus, atau telah didiagnosis dengan rendahnya kadar darah, berikut beberapa langkah yang disarankan: