SuratDokter.com- Konflik adalah hal wajar dalam setiap hubungan. Perbedaan pendapat, kebiasaan, atau cara pandang bisa memicu pertengkaran kecil maupun besar. Namun, konflik bukan berarti hubungan harus berakhir buruk.
Kuncinya ada pada cara berkomunikasi. Dengan komunikasi yang sehat, konflik justru bisa memperkuat kedekatan dan saling pengertian.
Berikut langkah-langkah komunikasi yang baik saat menghadapi konflik dengan pasangan:
1. Tenangkan Diri Sebelum Bicara
Saat emosi sedang tinggi, kata-kata yang terlontar bisa melukai. Ambil jeda sejenak untuk menenangkan pikiran—misalnya dengan menarik napas dalam, berjalan sebentar, atau menunggu hingga suasana lebih kondusif.
Bicara dalam keadaan tenang membantu percakapan lebih fokus pada solusi, bukan saling menyalahkan.
Baca Juga: Ini yang Akan Terjadi Jika Tidur Dalam Keadaan Marah Kepada Pasangan Anda
2. Gunakan “Saya” daripada “Kamu”
Alih-alih mengatakan, “Kamu selalu…”, gunakan kalimat seperti, “Saya merasa kecewa ketika…”. Gaya bicara ini menekankan perasaan pribadi tanpa menuduh, sehingga pasangan tidak merasa diserang dan lebih terbuka mendengarkan.
3. Dengarkan dengan Penuh Perhatian
Komunikasi yang baik bukan hanya berbicara, tetapi juga mendengarkan. Biarkan pasangan mengungkapkan perasaan dan pandangannya tanpa disela. Ulangi inti yang Anda dengar (“Jadi kamu merasa…”) untuk memastikan pemahaman yang sama dan menunjukkan empati.
4. Hindari Nada Tinggi dan Kata Kasar
Nada bicara yang keras atau kata-kata tajam bisa memicu pertengkaran lebih besar. Usahakan berbicara dengan suara tenang, meski situasinya tegang. Mengendalikan nada suara adalah langkah penting agar percakapan tetap sehat.
5. Cari Solusi Bersama, Bukan Menang Sendiri
Tujuan komunikasi saat konflik adalah menemukan jalan tengah. Ajak pasangan mencari solusi yang adil bagi kedua belah pihak. Misalnya, “Bagaimana kalau kita jadwalkan waktu bersama setiap minggu supaya tidak merasa diabaikan?”
Baca Juga: 5 Tips Memutus Rantai Sandwich Generation, Salah Satunya Bangun Komunikasi yang Baik
6. Fokus pada Masalah Saat Ini
Hindari mengungkit kesalahan lama yang tidak relevan. Tetap pada topik permasalahan saat ini agar percakapan tidak melebar dan menambah ketegangan.
7. Tetapkan Waktu dan Tempat yang Tepat
Pilih waktu yang tenang dan privasi cukup, bukan di depan orang lain atau saat salah satu sedang lelah. Lingkungan yang nyaman membantu percakapan lebih produktif.
8. Akui Kesalahan Jika Perlu
Tidak ada hubungan yang sempurna. Jika memang salah, berani meminta maaf dengan tulus. Mengakui kesalahan bukan tanda kalah, melainkan bukti kedewasaan.