psikologi

Potret Bersama Masa Kecil: Tren AI yang Mengundang Nostalgia dan Refleksi Diri

Jumat, 26 September 2025 | 15:00 WIB
Potret bersama masa kecil

SURATDOKTER.com - Fenomena media sosial belakangan ini tengah diramaikan dengan unggahan potret yang menggabungkan wajah masa kecil dengan wajah dewasa dalam satu bingkai.

Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memungkinkan pengguna membuat gambar sinematik yang menyerupai foto polaroid, sehingga menampilkan suasana emosional yang hangat dan menyentuh hati.

Banyak warganet memanfaatkan tren ini bukan hanya untuk hiburan, melainkan juga sebagai sarana mengenang perjalanan hidup. Mereka menuliskan pesan, curahan hati, bahkan permintaan maaf kepada sosok kecil dalam dirinya yang dulu pernah penuh impian.

Baca Juga: Ketakutan Kehilangan Pekerjaan karena AI: Alarm Bagi Kesehatan Mental Pekerja Indonesia

Mengapa Tren Ini Begitu Viral?

Keunikan tren ini terletak pada kombinasi visual dan emosi. Potret polaroid yang sederhana, ditambah kesan buram khas hasil jepretan kamera lama, menghadirkan nuansa nostalgia.

Saat orang dewasa menatap “dirinya yang kecil”, ada ruang batin yang terbuka untuk merenungkan jalan hidup, mimpi yang tertunda, dan pencapaian yang sudah diraih.

Bukan sekadar foto editan, tren ini menjadi medium introspeksi diri. Beberapa warganet menuliskan pesan permintaan maaf kepada masa kecilnya karena tidak semua angan terwujud.

Ada pula yang menyampaikan janji untuk terus berusaha demi menghargai perjuangan diri kecil yang dulu penuh harapan.

Peran Teknologi AI dalam Tren Nostalgia

Salah satu teknologi yang digunakan adalah Google Gemini AI, dengan fitur seperti ImageFX yang memungkinkan pengolahan gambar berbasis prompt atau perintah teks. Dengan menuliskan instruksi tertentu, pengguna dapat menghasilkan foto polaroid yang tampak realistis.

Beberapa prompt populer di antaranya: menggambarkan adegan berpelukan dengan sosok masa kecil, menampilkan tatapan penuh arti dengan latar tirai putih, hingga membuat momen lucu yang menggemaskan.

AI memberi kebebasan kreatif untuk memvisualisasikan hubungan antara masa lalu dan masa kini dalam satu bingkai.

Baca Juga: Tes Rambut Bisa Ukur Stres dan Prediksi Risiko Depresi pada Anak

Sudut Pandang Psikologi

Fenomena ini dapat dijelaskan melalui konsep inner child dalam psikologi. Inner child adalah bagian diri yang menyimpan memori, perasaan, dan pengalaman masa kecil.

Ketika seseorang berhadapan dengan “potret dirinya” yang masih kecil, ia seperti melakukan dialog batin dengan sisi terdalam yang sering terlupakan.

Halaman:

Tags

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB