Tubuh Mengingat Apa yang Tidak Disadari Pikiran
Dalam dunia psikologi, terdapat konsep bahwa tubuh menyimpan memori emosional meski pikiran sadar telah melupakannya. Ketika berhadapan dengan situasi yang memicu trauma lama, tubuh akan bereaksi seolah kembali ke masa lalu.
Jadi ketika orang tua berbicara sedikit tajam, respons yang muncul bukan terhadap peristiwa saat ini, tetapi terhadap luka lama yang belum pulih.
Inilah sebabnya banyak orang merasa kewalahan atau kesulitan mengendalikan diri ketika berbicara dengan orang tuanya.
Mereka merasa kembali menjadi anak kecil yang tidak dipahami, tidak cukup baik, atau harus selalu memenuhi ekspektasi yang berat.
Marah Bukan Berarti Tidak Sayang
Seringkali, seseorang merasa bersalah setelah meluapkan emosi kepada orang tuanya. Namun marah bukan berarti membenci atau tidak menghargai.
Dalam konteks ini, kemarahan adalah sinyal bahwa ada luka yang sedang minta diperhatikan. Emosi itu bukan bentuk pembangkangan, tetapi bentuk pertahanan dari bagian diri yang dulu tidak sempat bersuara.
Penyembuhan emosi bukan soal mencari siapa yang salah, melainkan tentang menyadari dan memahami bahwa apa yang dirasakan itu sah.
Penerimaan terhadap pengalaman masa lalu menjadi langkah awal menuju pemulihan relasi dengan diri sendiri maupun dengan orang tua.
Langkah-Langkah untuk Memulai Penyembuhan
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mulai berdamai dengan emosi terhadap orang tua:
-
Kenali Pola Emosi
Perhatikan kapan kamu lebih mudah tersulut. Apakah selalu muncul saat sedang dinasihati, dibandingkan, atau saat ditanya hal-hal tertentu? -
Pisahkan Masa Lalu dari Hari Ini
Orang tua yang ada di depanmu saat ini mungkin sudah berubah. Cobalah melihat mereka sebagai individu yang pernah belajar dari kesalahan, dan bukan hanya sebagai sosok masa lalu yang membuat luka. -
Berikan Ruang untuk Emosi
Temukan cara sehat untuk menyalurkan perasaan, seperti menulis jurnal, berkonsultasi dengan profesional, atau berbagi cerita dengan orang yang dipercaya. -
Pertimbangkan Terapi
Pendekatan seperti terapi inner child atau terapi gestalt bisa membantu menyentuh akar luka yang belum selesai dan memberi ruang bagi pemulihan yang lebih mendalam.
Baca Juga: Pikir Dua Kali Sebelum Marah: Emosi Buruk Tingkatkan Resiko Terkena Kanker!
Menghadapi emosi terhadap orang tua bukanlah hal mudah, tetapi sangat mungkin untuk disembuhkan. Memahami bahwa reaksi marah berasal dari luka masa lalu, bukan dari kejadian hari ini, bisa membuka jalan menuju relasi yang lebih sehat dan damai.
Kita memang tidak bisa memilih masa lalu, tetapi kita bisa memilih untuk menyembuhkan diri di masa sekarang.***