SURATDOKTER.com - Ungkapan "kemarahan menyakiti tubuh" bukan hanya sekadar kata-kata bijak, tetapi memiliki dasar ilmiah yang nyata.
Setiap kali kita marah, tubuh mengalami reaksi seperti gempa kecil yang dapat merusak sistem secara instan dan berpotensi menimbulkan efek jangka panjang.
Lebih buruk lagi, emosi negatif seperti stres, kesedihan, dan frustrasi yang terus menerus dipendam dapat meningkatkan risiko penyakit serius, termasuk kanker.
Perilaku Tipe C dan Hubungannya dengan Kanker
Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan erat antara perilaku tertentu dan risiko kanker yang lebih tinggi. Orang dengan perilaku Tipe C—di mana "C" sering dikaitkan dengan kanker—cenderung menekan emosi seperti kemarahan dan kesedihan alih-alih mengekspresikannya secara sehat.
Baca Juga: Hindari Sering Marah-marah, Bisa Berdampak pada Kesehatan Jantung
Kebiasaan ini melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat mereka lebih rentan terhadap berbagai jenis kanker.
Sejak 1970-an, para peneliti menyadari bahwa emosi negatif yang ditekan dapat mengganggu fungsi limfosit dalam tubuh. Hal ini menurunkan daya tahan tubuh terhadap penyakit, termasuk kanker.
Penelitian lebih lanjut juga menemukan bahwa faktor seperti stres sosial, tekanan psikologis, dan emosi yang tidak terkelola dapat memengaruhi kerja otak dan hormon, sehingga menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kanker.
Hormon stres seperti adrenalin diketahui memiliki peran penting. Dalam kondisi stres atau depresi yang berkepanjangan, kadar adrenalin meningkat dan menciptakan lingkungan yang memudahkan sel kanker bertahan dan bahkan menyebar.
Dampak Emosi Negatif pada Tubuh
Tidak hanya risiko kanker yang meningkat, emosi negatif seperti kecemasan, kemarahan, dan kesedihan juga berdampak buruk pada berbagai fungsi tubuh. Berikut adalah beberapa contohnya:
- Sistem Kardiovaskular
Emosi negatif meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. - Pencernaan
Stres dapat mengganggu sistem pencernaan, menyebabkan masalah seperti sembelit, diare, gastritis, dan gangguan usus. - Tiroid
Stres kronis meningkatkan risiko penyakit tiroid, di mana banyak kasusnya dipicu oleh tekanan emosional yang berkepanjangan. - Kulit
Penyakit kulit seperti eksim, psoriasis, dan gatal-gatal sering dipicu atau diperburuk oleh stres. - Hormon pada Wanita
Emosi negatif dapat memengaruhi keseimbangan hormon, meningkatkan risiko kanker payudara dan kanker ovarium.
Cara Efektif Mengatasi Emosi Negatif
Mengelola emosi dengan cara yang sehat adalah kunci untuk melindungi tubuh dari efek buruknya. Beberapa langkah sederhana berikut dapat membantu:
Baca Juga: Penyebab Penuaan Dini Apakah Benar Karena Kebiasaan Sepele ini? Salah Satunya Mudah Marah
- Jaga Jarak dari Orang yang Merusak Suasana Hati
Interaksi dengan orang yang terus-menerus memberikan tekanan emosional sebaiknya dibatasi. Memilih lingkungan yang mendukung adalah langkah awal untuk mengelola stres. - Belajar Mengatakan Tidak
Membiasakan diri untuk mengatakan "tidak" terhadap permintaan yang berlebihan dapat meringankan beban emosional. Beri diri Anda waktu untuk mempertimbangkan sebelum mengambil keputusan. - Melepaskan Beban Emosi
Belajar memaafkan dan menerima kegagalan membantu tubuh dan pikiran untuk rileks. Melepaskan kebencian dan frustrasi bisa menurunkan tekanan darah serta meningkatkan kekebalan tubuh. - Tertawa dan Bersikap Positif
Tertawa dapat mengurangi hormon stres, meningkatkan aliran darah, dan memperkuat sistem imun. Bahkan senyuman palsu pun mampu memberikan dampak positif pada suasana hati.
Emosi negatif adalah bagian dari hidup yang tak terhindarkan, tetapi kita memiliki kendali untuk mengelolanya. Menekan emosi mungkin terlihat seperti cara yang aman, tetapi efeknya justru berbahaya bagi kesehatan.
Artikel Terkait
Benarkah Seseorang Mudah Marah Saat Bersama Keluarga? Kenali Disini 5 Penyebab Emosi Tidak Stabil dan Cara Mengatasinya.
Seperti Apa Golongan Darah AB Jika Marah dan Bagaimana Cara Menenangkannya? Berikut Penjelasannya!
Penyebab Penuaan Dini Apakah Benar Karena Kebiasaan Sepele ini? Salah Satunya Mudah Marah
Hindari Sering Marah-marah, Bisa Berdampak pada Kesehatan Jantung
Beda Susu UHT dan Susu Pasteurisasi yang Viral dan Bikin Seorang Ibu Marah-Marah Pada Petugas Kasir Minimarket