SURATDOKTER.com - Pernah merasa kesal saat berbicara dengan orang tua, padahal mereka tidak sedang memarahi atau menyudutkan?
Nada bicara yang sedikit tegas, komentar yang tampak biasa saja, atau bahkan hanya cara mereka menatap bisa memicu amarah yang meledak di dalam dada.
Reaksi ini seringkali terasa tidak proporsional, dan membuat kita bertanya-tanya: mengapa perasaan ini muncul begitu kuat terhadap orang tua sendiri?
Menurut para ahli psikologi, kondisi ini bisa berakar dari luka emosional masa lalu yang belum terselesaikan.
Baca Juga: Benarkah Sering Menahan Emosi Tingkatkan Resiko Terkena Penyakit Jantung?
Luka itu tidak selalu tampak jelas, tetapi membekas dalam sistem emosi, dan bisa muncul kembali ketika berhadapan dengan pemicu yang mirip—terutama saat berinteraksi dengan orang yang memiliki peran penting dalam hidup, seperti orang tua.
Luka Emosional dari Masa Kecil
Dalam istilah psikologi, ini dikenal sebagai unfinished business atau urusan emosional yang belum terselesaikan.
Luka ini terbentuk dari pengalaman masa kecil yang tidak pernah diberi ruang untuk diproses atau disembuhkan. Bisa jadi berasal dari saat seseorang merasa diabaikan, sering dikritik, atau tidak mendapat pengakuan yang diinginkan.
Anak-anak menyerap pengalaman emosional layaknya spons. Bila dalam pertumbuhan emosinya ia merasa tidak dimengerti, ditolak, atau ditekan, maka pengalaman itu akan tertanam kuat dalam sistem bawah sadar.
Meski secara fisik tumbuh menjadi dewasa, bagian emosional itu tetap menyimpan rekaman luka lama.
Psikolog Yoca Hapsari menjelaskan bahwa respons emosional yang berlebihan saat berhadapan dengan orang tua bukanlah tanda kenakalan atau ketidakpatuhan.
Reaksi itu sering kali berasal dari bagian diri yang dulu pernah terluka dan belum sempat disembuhkan.
Dalam interaksi hari ini, otak emosional bisa saja mengingat kejadian yang mirip dan langsung memberikan respons perlindungan berupa amarah, frustrasi, atau keinginan menjauh.
Baca Juga: Ini yang Akan Terjadi Jika Tidur Dalam Keadaan Marah Kepada Pasangan Anda