SURATDOKTER.com - Pernahkah Anda merasa kesulitan menyingkirkan pikiran yang tidak menyenangkan dari kepala? Mungkin Anda teringat momen ketika mengatakan sesuatu yang dimaksudkan ramah, tetapi respons yang Anda terima justru tidak menyenangkan.
Perasaan ini terkadang dapat bertahan selama berhari-hari, membuat Anda mempertanyakan kemampuan diri sendiri. Fenomena ini dikenal sebagai rumination atau perenungan, yang dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental seseorang jika tidak segera diatasi.
Apa Itu Rumination?
Rumination adalah kecenderungan untuk terus-menerus memikirkan pikiran negatif, terutama tentang peristiwa yang sudah berlalu.
Baca Juga: 10 Tips Untuk Menjaga Kesehatan Mental dan Pikiran di Tahun 2025
Ketika seseorang mengalami perenungan, pikiran mereka cenderung terfokus pada kegagalan, kesalahan, atau perasaan negatif lainnya.
Hal ini dapat memperburuk suasana hati dan bahkan menjadi faktor risiko munculnya gangguan mental seperti depresi.
Penelitian menunjukkan bahwa rumination sering terjadi karena individu kesulitan mengalihkan fokus dari pikiran negatif.
Dalam beberapa kasus, proses ini terkait dengan gangguan kepribadian, seperti gangguan kepribadian ambang (BPD), di mana perenungan dapat memicu emosi tidak terkendali dan perilaku impulsif.
Ada beberapa jenis perenungan yang dapat dialami seseorang, termasuk perenungan tentang kesedihan, amarah, kritik diri, pelanggaran interpersonal, dan kekhawatiran.
Baca Juga: Tahukah Kamu Bahwa Berbohong Akan Membuat Tubuhmu Jadi Lemah: Ini Penjelasannya!
Semua jenis ini memiliki pola yang sama: seseorang terjebak dalam siklus pikiran tanpa solusi yang jelas, sehingga mengganggu produktivitas dan kesejahteraan mereka.
Bagaimana Cara Mengatasinya?
Mengatasi rumination membutuhkan usaha untuk mengubah pola pikir dan membangun kebiasaan yang lebih sehat. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda coba untuk keluar dari siklus perenungan:
1. Tanamkan Pola Pikir Positif
Langkah pertama untuk mengatasi perenungan adalah dengan membangun pola pikir yang positif. Cobalah untuk melihat masalah dari sudut pandang yang lebih optimis.