Dalam teori ini, ingatan yang berbeda dianggap berasal dari "pergeseran dimensi" yang menyebabkan sebagian orang membawa pengalaman dari realitas lain.
Meski teori ini tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat, gagasan ini tetap menarik perhatian publik, terutama para penggemar teori konspirasi.
Fakta Unik Dibalik Mandela Effect
Salah satu contoh mandela effect yang terkenal adalah logo merek dagang yang berubah dalam ingatan kita.
Misalnya, banyak orang percaya bahwa logo Fruit of the Loom memiliki keranjang anyaman di belakang buah-buahan. Padahal, keranjang tersebut tidak pernah ada sejak awal.
Berikutnya, kejadian ini menimpa banyak orang yang mengingat ekor Pikachu memiliki ujung hitam, padahal kenyataannya ekor Pikachu selalu berwarna kuning sepenuhnya.
Tidak hanya benda dan karakter, mandela effect juga terjadi dalam sejarah dan budaya populer.
Misalnya, banyak orang yakin bahwa ratu legendaris dari film Snow White, mengucapkan kalimat ikonik mirror, mirror on the wall. Nyatanya, kalimat yang benar adalah magic mirror on the wall.
Baca Juga: Mengenal Spotlight Effect, Cemas Saat Jadi Pusat Perhatian
Kejanggalan seperti ini sering kali memancing diskusi mendalam di internet, dengan beberapa orang bersikeras bahwa versi ingatan mereka adalah yang benar.
Bahkan, ada yang percaya bahwa mandela effect mungkin disebabkan oleh perubahan kecil dalam garis waktu yang tak disadari manusia.
Hal-hal kecil seperti ini memicu perdebatan di seluruh dunia dan memancing teori-teori aneh tentang realitas paralel atau kesalahan (glitch) dalam matriks.
Dampak dari mandela effect tidak hanya pada aspek keingintahuan, tetapi juga pada kehidupan pribadi seseorang.
Beberapa orang merasa terganggu oleh ingatan mereka yang ternyata salah, sehingga menimbulkan pertanyaan mendalam tentang validitas pengalaman mereka.
Fenomena ini membuka pintu untuk diskusi lebih besar tentang memori, persepsi, dan bahkan teori multiverse.
Para ilmuwan berpendapat bahwa mandela effect bisa dijelaskan oleh rekonstruksi ingatan yang salah, di mana otak kita mencampur informasi baru dengan yang lama.