SURATDOKTER.com - Istilah pengunit atau stalker mungkin sering didengar dalam berita idol saja. Namun mungkin tanpa kita sadari, mereka bisa saja berada di dekat kita. Siapa itu penguntit dan mengapa mereka melakukannya? Simak selengkapnya berikut ini!
Mengenal Siapa Itu Stalker
Stalker, atau dalam bahasa Indonesia sering disebut penguntit, adalah seseorang yang secara sengaja dan terus-menerus mengikuti, mengawasi, atau menghubungi seseorang tanpa izin.
Perilakunya ini bisa membuat orang yang dikuntit merasa takut, terancam, atau tidak nyaman. Bayangkan ketika kita sedang jalan-jalan, lalu ada orang asing yang terus mengikuti dari jauh. Itulah salah satu contoh tindakan stalking.
Baca Juga: Gunakan Warna Kuning Untuk Mengusir Lalat: Ini Dia Caranya!
Alasan seseorang menjadi penguntit bisa beragam dan cukup kompleks. Beberapa faktor yang sering disebutkan adalah:
1. Obsesi
Stalker seringkali memiliki perasaan obsesif terhadap korbannya. Mereka mungkin merasa memiliki hubungan khusus dengan korban, padahal sebenarnya tidak.
2. Ingin mengendalikan
Beberapa penguntit merasa senang dengan mengendalikan hidup orang lain. Dengan menguntit, mereka merasa memiliki kuasa atas korbannya.
3. Dendam
Stalker mungkin memiliki dendam terhadap korbannya, baik karena alasan pribadi maupun profesional.
4. Masalah kesehatan mental
Beberapa gangguan mental, seperti gangguan kepribadian narsistik atau gangguan obsesif-kompulsif, bisa menjadi faktor penyebab seseorang menjadi penguntit.
Baca Juga: Selain Pelecehan Seksual, Taeil NCT Juga Diduga Menguntit Korbannya
Penguntit Bisa Lakukan Ini
Tindakan stalker bisa sangat bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang serius. Beberapa contoh tindakan stalking adalah:
1. Mengikuti korban
Stalker bisa mengikuti korban ke mana pun ia pergi, baik itu ke sekolah, tempat kerja, atau bahkan rumahnya.
2. Menghubungi korban
Seorang penguntit bisa terus-menerus menghubungi korban melalui telepon, pesan singkat, atau media sosial.
3. Mengancam korban
Stalker bisa mengancam akan melukai diri sendiri, korban, atau orang-orang terdekat korban. Mereka bahkan bisa menghancurkan barang-barang milik korban di depannya untuk membuat korban takut.