SURATDOKTER.com - Setidaknya terdapat tiga elemen utama yang dapat diperhatikan pada pola pemikiran dan tingkah laku ketika seseorang mengalami Obsessive Compulsive Disorder atau OCD.
Ketiga elemen tersebut adalah obsesif, emosional yang membuat cemas, dan kompulsif. Ketiganya saling berkaitan, contohnya dengan melakukan perilaku kompulsif akan meredakan rasa cemas yang dialami.
Namun ketiga hal tersebut selalu berulang terus menerus. Lantas, bagaimana ciri seseorang mengalami Obsessive Compulsive Disorder atau OCD? Simak penjelasannya!
Baca Juga: Cara Mendukung Penderita Skizofrenia, Bantuan Orang Terdekat dan Tersayang Sangat Berarti
Ciri-ciri Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
1. Pemikiran Obsesif
Setiap orang memang dapat memiliki pemikiran yang tidak menyenangkan tetapi orang dengan pemikiran obsesif memiliki pemikiran tidak menyenangkan secara terus-menerus.
Pemikiran tidak menyenangkan telah mendominasi seluruh pemikiran. Beberapa pemikiran obsesif umum yang mempengaruhi penderita OCD meliputi ketakutan untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain, takut terkontaminasi suatu penyakit, keinginan untuk menerapkan keteraturan berlebih.
Pemikiran-pemikiran tersebut digolongkan sebagai OCD jika menyebabkan tekanan dan berdampak pada kualitas hidup penderitanya.
2. Perilaku Kompulsif
Perilaku kompulsif sendiri digunakan sebagai cara untuk mengurangi atau mencegah kecemasan yang disebabkan oleh pikiran obsesif. Meskipun pada kenyataannya perilaku ini dapat menyebabkan perilaku berlebihan dan tidak realistis.
Misalnya, dengan adanya ketakutan terkontaminasi kuman membuat keinginan untuk mencuci tangan berulang kali sampai merugikan diri sendiri dan orang lain.
Baca Juga: Inilah Kandungan dari Centella Asiatica yang Ampuh Atasi Jerawat
Kebanyakan penderita OCD menyadari bahwa perilaku kompulsif seperti itu tidak rasional tetapi mereka tidak dapat bertindak dan harus melakukannya.
Beberapa jenis perilaku kompulsif yang dapat terjadi antara lain membersihkan dan mencuci tangan, pemeriksaan terhadap kondisi sekitar yang berlebihan, menimbun barang, mengulangi kata-kata yang ada di pikiran, dan lain-lain sebagainya.
Kaitan OCD dengan Gangguan Mental Lain
Seseorang dengan Obsessive Compulsive Disorder (OCD) dapat mengidap gangguan mental lainnya, seperti
- Depresi, suatu kondisi yang biasanya menyebabkan perasaan sedih dan putus asa yang berkepanjangan, atau hilangnya minat pada hal-hal yang biasa disukai.
- Gangguan makan, kondisi yang ditandai dengan sikap tidak normal mengenai pola makan.
- Gangguan kecemasan umum, kondisi yang menyebabkan rasa cemas terhadap berbagai masalah pada peristiwa tertentu.
- Gangguan menyimpan barang berlebih (hoarding disorder), kondisi yang melibatkan pengambilan barang secara berlebihan dan tidak ingin membuangnya.
Baca Juga: Berapa Kandungan Vitamin D yang Diperlukan Tubuh Setiap Hari?
Penanganan dan Pengobatan OCD
Gangguan OCD dapat diobati dengan perawatan yang sesuai dengan kondisi setiap orang. Terapi jangka pendek biasanya direkomendasikan untuk penderita OCD ringan.