SURATDOKTER.com - Meskipun banyak keyakinan populer dan teori yang mengklaim bahwa golongan darah dapat memengaruhi kepribadian seseorang, belum ada bukti ilmiah yang kuat yang mendukung hubungan langsung antara golongan darah dan karakteristik kepribadian.
Klaim tersebut lebih cenderung berasal dari mitos dan budaya populer daripada dasar ilmiah yang kuat.
Golongan darah ditentukan oleh genetika dan sistem imun, sedangkan kepribadian dipengaruhi oleh kombinasi kompleks faktor genetika, lingkungan, dan pengalaman hidup.
Meskipun ada beberapa penelitian yang mencoba menjelajahi korelasi antara golongan darah dan kepribadian, hasilnya cenderung tidak konsisten dan seringkali tidak dapat direproduksi.
Baca Juga: Perbedaan Tipe Kepribadian INFP dan Tipe Kepribadian INFJ
Oleh karena itu, tidak dapat diandalkan untuk menggunakan golongan darah sebagai alat akurat atau penentu kepribadian seseorang.
Sebaliknya, faktor-faktor seperti lingkungan keluarga, pengalaman hidup, dan predisposisi genetik memiliki dampak yang lebih besar pada pembentukan kepribadian.
Penelitian psikologi telah menunjukkan bahwa kepribadian kompleks dan multifaset, dan tidak mungkin dijelaskan atau diprediksi sepenuhnya oleh satu variabel tunggal seperti golongan darah.
Dengan demikian, penting untuk menghindari mengambil klaim mengenai kepribadian berdasarkan golongan darah sebagai kebenaran ilmiah.
Meskipun menarik untuk diperbincangkan, pendekatan ilmiah dan psikologis yang lebih holistik dan terbukti lebih relevan dalam memahami kompleksitas manusia dan karakteristik kepribadian mereka.
Sejarah Teori Tentang Golongan Darah Sebagai Penentu Kepribadian
Konsep bahwa golongan darah dapat memengaruhi kepribadian berasal dari budaya Jepang dan Korea pada awal abad ke-20.
Pada periode ini, seorang profesor Jepang bernama Takeji Furukawa mempublikasikan artikel berjudul "The Think about of Disposition Through Blood Sort" pada tahun 1927.
Dalam artikel ini, Furukawa mengklaim bahwa karakteristik kepribadian tertentu dapat dikaitkan dengan golongan darah seseorang.
Teori ini kemudian menjadi populer di Jepang, dan masyarakat mulai mempercayai bahwa golongan darah dapat memberikan petunjuk tentang sifat-sifat seseorang.