4. Aturan dan Konsekuensi
Tetapkan aturan yang jelas dan konsekuensi yang sesuai. Anak perlu tahu bahwa perilaku agresif tidak diterima dan akan memiliki konsekuensi.
Baca Juga: Bagaimana Pola Asuh Orang Tua pada Anak Korban Perceraian?
5. Show Perilaku Positif
Berikan contoh perilaku positif di rumah. Anak belajar banyak dari apa yang mereka lihat. Jadi, tunjukkan cara menangani stres atau frustrasi tanpa resort ke agresi.
6. Penguatan Positif
Pujilah perilaku positif anak. Berikan penghargaan ketika mereka menunjukkan keterampilan komunikasi yang baik atau menangani konflik tanpa agresi.
7. Bimmbingan Profesional
Jika perilaku agresif berlanjut atau sangat meresahkan, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari ahli psikologi anak atau konselor.
Mereka dapat membantu dalam menentukan penyebab masalah dan memberikan strategi penanganan yang lebih spesifik.
8. Keterlibatan Orang Tua
Orang tua perlu terlibat aktif dalam memonitor dan membimbing anak. Diskusikan bersama anak tentang perilaku mereka dan berikan dukungan.
9. Fasilitasi Keterlibatan Sosial
Bantu anak mengembangkan keterampilan sosial dengan memfasilitasi interaksi positif dengan teman sebaya.
Ini dapat membantu mereka belajar bagaimana berinteraksi tanpa menggunakan kekerasan.
10. Konsistensi
Pertahankan konsistensi dalam penerapan aturan dan konsekuensi. Ini membantu anak memahami batasan dan konsekuensi dari perilaku agresif.
Kesehatan Mental
Kesehatan mental mengacu pada keadaan kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial seseorang.
Ini mencakup kemampuan individu untuk mengatasi stres, berhubungan dengan orang lain, membuat keputusan, dan mengatasi tantangan kehidupan sehari-hari.
Kesehatan mental sangat penting untuk menjalani kehidupan yang memuaskan dan produktif.
Berikut adalah beberapa aspek yang dapat mempengaruhi kesehatan mental:
1. Keseimbangan Emosi
Kemampuan untuk mengelola emosi dengan sehat, termasuk pengenalan, penerimaan, dan pengelolaan stres.