SURATDOKTER.com - Philophobia adalah istilah yang digunakan untuk menyebut fobia atau takut jatuh cinta secara berlebihan atau takut memulai hubungan romantis dengan orang lain.
Philophobia berasal dari bahasa Yunani, “philos” yang berarti cinta, dan “phobos” yang berarti ketakutan.
Orang dengan philophobia memiliki kecemasan yang irasional terhadap gagasan jatuh cinta. Mereka takut jatuh cinta dan terlibat hubungan dekat dengan orang lain.
Ketakutan ini bisa melumpuhkan dan membuat seseorang menghindari hubungan romantis seumur hidupnya.
Baca Juga: Waspada, 5 Tanda Pasangan Mungkin Mengidap Erotomania
Penyebab Terjadinya Philophobia
Ada beberapa penyebab utama munculnya philophobia, antara lain:
-
Trauma masa lalu
Pengalaman cinta yang buruk seperti patah hati atau pengkhianatan bisa menjadi pencetus trauma. Trauma ini menyebabkan ketakutan berlebih untuk jatuh cinta lagi.
-
Kondisi psikologis tertentu
Beberapa kondisi kejiwaan seperti depresi atau gangguan kecemasan sosial juga bisa memicu philophobia. Penderita akan merasa sangat cemas dalam situasi sosial terutama yang berkaitan dengan percintaan.
-
Kurang percaya diri
Rasa tidak percaya diri dan harga diri rendah kerap membuat seseorang merasa tidak pantas dicintai. Ini memicu ketakutan membuka diri serta jatuh cinta pada orang lain.
-
Melihat pasangan orang tua yang tidak bahagia
Sering bertengkar atau berakhir dengan perceraian. Hal ini kerap membentuk pandangan negatif seseorang terhadap percintaan dan pernikahan di masa depan.
Jika dibiarkan, philophobia bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental dan kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, penanganan yang tepat sangat diperlukan agar penderita bisa kembali jatuh cinta dan menjalani hubungan sehat dengan orang lain.
Ciri-Ciri Philophobia
Orang yang menderita philophobia umumnya memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
- Merasa sangat cemas dan takut saat memikirkan kemungkinan harus terlibat dalam hubungan romantis atau dekat dengan orang lain secara emosional. Jantung berdebar kencang, berkeringat dingin, hingga sulit bernapas.
- Menghindari kencan atau situasi yang berpotensi memicu ketertarikan romantis, seperti gathering atau pertemuan dengan lawan jenis. Mereka memilih menyendiri dan sulit diajak keluar rumah.
- Sering merasa tidak nyaman, gugup, atau salah tingkah saat berinteraksi dengan lawan jenis, meskipun dalam konteks pertemanan atau profesional.
- Memiliki pandangan negatif yang irasional tentang percintaan dan pernikahan. Mereka berpikir bahwa semua hubungan romantis akan berakhir menderita.
- Menolak ajakan kencan atau menjalin hubungan lebih dari sekadar pertemanan dengan alasan yang tidak masuk akal.
Cara Mengatasi Agar Tidak Terjadi Philophobia
Beberapa cara mengatasi philophobia antara lain:
-
Terapi percakapan
Melalui terapi, penderita bisa mengeksplor perasaan traumatisnya dengan bantuan psikolog. Hal ini membantu mengenali dan menyembuhkan akar penyebab philophobia.