SURATDOKTER.com - Selingkuh merupakan istilah umum yang digunakan untuk seseorang yang melanggar kesepakatan atau persetujuan atas kesetiaan dalam suatu hubungan.
Dari perspektif psikologi, kecurangan dikategorikan sebagai kebiasaan buruk.
Karena selingkuh dapat menjadi perilaku yang sering diulangi meskipun pelaku tahu itu adalah hal yang salah.
Sedangkan menurut perspektif medis, selingkuh dapat dikatakan sebagai suatu penyakit.
Hal ini disebabkan karena banyak faktor, seperti kecanduan seks, trauma masa lalu, atau gangguan kepribadian.
Tindakan ini tentu dapat berdampak buruk bagi suatu hubungan, tidak hanya itu selingkuh juga berdampak buruk bagi kesehatan mental.
Sebelum membahas dampak selingkuh, apa sih penyebab sering terjadinya perselingkuhan? Yuk, simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga: Tidak Semua Perawatan Gigi Ditanggung oleh BPJS Kesehatan, Simak Penjelasannya!
Faktor-faktor Penyebab Sering Terjadinya Perselingkuhan
- Munculnya rasa bosan, seseorang cenderung jenuh dengan pasangan karena timbulnya rasa bosan. Hal inilah yang seringkali mendorong untuk melakukan tindakan curang.
- Komunikasi yang buruk, dalam suatu hubungan penting karena adanya komunikasi dua arah yang baik. Oleh karena itu, jika komunikasi antar pasangan buruk maka peluang terjadinya perselingkuhan sangatlah besar.
- Adanya kesempatan, hal yang menjadi pemicu utama seseorang selingkuh adalah karena kesempatan. Mereka yang selingkuh berpikir bahwa kesempatan tidak akan datang dua kali, hingga selingkuh menjadi jalan yang salah.
- Tidak lagi cinta, ini merupakan alasan paling umum untuk seseorang selingkuh. Karena kurangnya komunikasi tadi, seorang yang selingkuh cenderung malas untuk mengakhiri suatu hubungan sebelum memulai hubungan yang baru.
- Kurangnya kepuasan emosional, jenis perselingkuhan ini biasanya memilih tetap dalam hubungan platonis dan tidak melibatkan hubungan seks.
Pada dasarnya, penyebab seseorang selingkuh dari pasangannya lebih kompleks dari penjelasan di atas.
Masih banyak faktor lain yang menyebabkan seseorang memilih selingkuh daripada setia.
Setelah membahas terjadinya perselingkuhan, penting untuk kita mengetahui dampak selingkuh bagi kesehatan mental.
Baik bagi si pelaku atau korban selingkuh, berikut penjelasannya.
Dampak Selingkuh bagi Kesehatan Mental
- Gangguan psikologis, orang yang diselingkuhi seringkali mengalami kekecewaan dan kemarahan yang sangat mempengaruhi kondisi psikologisnya. Hal inilah yang memicu munculnya stres hingga gangguan stres pascatrauma (PTSD) . Sedangkan bagi pelaku kecurangan, mereka akan mengalami gangguan dalam memecahkan masalah. Mereka cenderung merasa tidak aman karena takut.
- Insomnia, atau gangguan tidur adalah dampak yang paling sering terjadi ketika seseorang selingkuh. Menurut survei dari American Psychological Association ada sebanyak 40 persen orang mengalami sakit hati dan stres. Akibatnya, mereka cenderung mengalami gangguan tidur atau insomnia.
- Krisis kepercayaan, menurut psikologi korban akibat diselingkuhi akan mengalami krisis kepercayaan atau yang biasa disebut masalah kepercayaan. Mereka akan ragu bahkan tidak berniat untuk memiliki pasangan lagi . Jika tidak disikapi dengan benar, maka hal ini bisa menjadi trauma berkepanjangan.
Baca Juga: Viral! Anak Vincent Rompies Diduga Terlibat Dalam Kasus Bullying di Sekolah