psikologi

Apakah Selingkuh Bisa Dari Faktor Genetik?

Minggu, 31 Desember 2023 | 20:30 WIB
Ilustrasi pasangan selingkuh

Adanya pihak ketiga dalam suatu hubungan dapat memicu hubungan menjadi renggang. Perselingkuhan kerap menjadi perbincangan hangat oleh warganet. Faktanya, sebanyak 63% laki-laki berselingkuh diturunkan secara genetik, dan sebanyak 40% adalah wanita.

Di Indonesia sendiri kasus angka perselingkuhan yang dihimpun oleh Pengadilan Agama seluruh Indonesia, sepanjang 2007 sebanyak 15.771 kasus perceraian 10.444 disebabkan karena perselingkuhan.

Menurut data Dirjen Badilag Mahkamah Agung RI menunjukkan, perselingkuhan menjadi nomor dua penyebab perceraian tertinggi pada tahun 2011. Lalu apa yang memyebabkan seseorang dapat melakukan perselingkuhan?

Kenapa Seseorang bisa Selingkuh?

Minimnya komunikasi dan rengangnya suatu hubungan bisa menjadi faktor seseorang melakukan tindakan selingkuh. Adanya perubahan sikap, fisik, atau bahkan ekonomi juga menjadi faktor perselingkuhan.

Akan tetapi penyebab selingkuh dalam suatu hubungan dapat berbeda-beda. Sepeti yang dipaparkan oleh psikolog asal Ohana Space Annisa Mega Radyani, MPSI “perselingkuhan ini dapat terjadi karena berbagai faktor. Tentunya penyebab seseorang bisa selingkuh juga akan berbeda-beda, karena hal ini sangat kompleks”.

Akan tetapi, hubungan seksual yang tidak terpenuhi dapat membuat seseorang melakukan tindakan selingkuh, yang dikarenakan tidak terpenuhinya hasrat seksual dari pasangan. Rasa jenuh atau bosan terhadap pasangan juga dapat menjadi indikasi seseorang selingkuh.

Kendati demikian, hal tersebut tidak dapat dibenarkan. Karena selingkuh merupakan perbuatan yang tidak benar dan tentunya melanggar norma serta agama.

Baca Juga: Suami selingkuh, Apakah Selalu Salah Orang Ketiga?

Pengaruh Genetik Menjadi Faktor Perselingkuhan

Setiap orang yang lahir akan menurunkan gen dari kedua orang tuanya seperti, tinggi badan, tingkat kecerdasan, perilaku, dan lain sebagainya. Kecenderungan selingkuh juga dapat menurun dari pihak keluarga, Univerity of Pennsylvania, AS telah melakukan survey dalam penelitiannya.

Dalam penelitian ini menunjukkan sebanyak 45% responden laki-laki yang berselingkuh memiliki seorang ayah yang melakukan selingkuh juga. Sedangkan 71% responden perempuan selingkuh juga memiliki ibu yang dulunya pernah mendua.

Seseorang dengan gen DRD4 rendah bisa memicu tindakan perselingkuhan. Karena gen DRD4 ini berfungsi untuk memproduksi hormon dopamin. Yang dimana hormon ini akan membuat seseorang menjadi lebih gembira, seperti halnya seseorang mengkonsumsi alkohol. Efek domapin yang diproduksi oleh otak akan memberikan efek gembira atau senang.

AVPR1A juga menjadi gen yang berpengaruh, karena gen ini memproduksi arginine vasopressin yang dimana dapat mengatur rasa empati serta percaya kepada seseorang. Sehingga gen ini dapat mendorong seseorang melakukan tindakan perselingkuhan.

Baca Juga: Ternyata Perselingkuhan Bisa Terjadi Tanpa Di Sadari, Inilah Alasan Kenapa Orang Berselingkuh

Perselingkuhan bisa Dicegah dan Diatasi?

Pada dasarnya faktor genetik atau biologis memang akan mempengaruhi seseorang, akan tetapi hal ini tidak menjadi patokan seseorang untuk melakukan tindakan perselingkuhan. Karena pada akhirnya keputusan ada pada diri sendiri, pentingnya kesadaran akan berkominten dan setia kepada pasangan akan meminimalisir tindakan selingkuh.

Halaman:

Tags

Terkini

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan Pada Anak Lelaki

Minggu, 30 November 2025 | 23:31 WIB

7 Nilai Utama yang Perlu Diajarkan pada Anak Perempuan

Minggu, 30 November 2025 | 23:30 WIB

Tips Menghadapi Anak Balita yang Sedang Tantrum

Minggu, 30 November 2025 | 22:51 WIB